Find Us On Social Media :

Ketika Pebulu Tangkis Cantik Malaysia Ini Merasa Jadi Anak Tiri dan Hidup Kekurangan

Pebulu tangkis ganda campuran Malaysia Goh Liu Ying.

SportFEAT.COM - Pebulu tangkis ganda campuran Malaysia Goh Liu Ying, menceritakan suka duka menjadi pemain profesional.

Chang Peng Soon dan Goh Liu Ying merupakan pasangan ganda campuran terbaik Malaysia saat ini.

Meski berstatus sebagai pasangan terbaik, nyatanya Chan/Goh tak terlepas dari kesulitan.

Salah satunya saat mereka bertanding di turnamen internasional karena kekurangan dana.

 Baca Juga: Begini Target Ganda Campuran Terbaik Malaysia usai Gagal Total di Olimpiade Tokyo 2020

Bagaimana tidak, Chan/Goh saat ini berstatus sebagai pemain profesional artinya mereka terjun menggunakan dana sendiri.

Keterbatasan dana tersebut menurut mereka menjadi hambatan terbesar bagi pemain profesional.

Saking menderitanya, Goh Liu Ying mengibaratkan situasi ini seperti anak tiri dan hidup serba kekurangan.

Hal tersebut diungkapkannya melalui postingan di Instagram pribadinya.

Oleh sebab itu, pemain 32 tahun tersebut berterima kasih kepada pihak yang sudi menjadi sponsor mereka.

"Memang perjalanan dan karir sebagai pemain independen sangat menantang. Pemain independen seperti kami seperti anak tiri yang miskin," tulis Goh Liu Ying.

"Tanpa dukungan kalian selama ini, mustahil kami bisa bertahan hingga hari ini.

Baca Juga: Lagi, BWF Batalkan Chinese Taipei Open 2021, Sampai Kapan Harus Menunggu Turnamen Bulu Tangkis Selanjutnya?

Pebulu tangkis cantik yang masih betah melajang ini juga mengungkapkan rasa syukurnya karena hingga saat ini masih banyak pihak yang mau mendukung dirinya dan Chan Peng Soon berkarier.

“Kami bersyukur memiliki sahabat sejati seperti kalian, yang bersedia menghibur dalam suka cita ketika kita menempa kesuksesan dan berbagi kesedihan ketika kita kalah," kata Goh Liu Ying.

"Kalian adalah pembimbing dan motivator bagi kami untuk bangkit dan terus berkarya.

“Sekali lagi, dengan penuh kerendahan hati, saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada kalian semua yang selalu berada di sisi saya."

Di sisi lain, Chang Peng Soon/Goh Liu Ying baru saja mengalami nasib buruk kala tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Pasangan nomor tujuh dunia itu gagal total di turnamen empat tahunan tersebut setelah kalah tiga kali beruntun dalam fase grrup.

Rentetan hasil buruk yang dialami mereka sekaligus memupus harapan meraih medali emas atau setidaknya menyamai prestasi edisi sebelumnya.

Pada Olimpiade Rio 2016, Chan/Goh berhasil menyumbangkan medali perak untuk Malaysia.

Saat itu, di partai final, Chan/Goh harus mengakui keunggulan mantan rivalnya asal Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.