SportFEAT.COM - Tunggal putri terbaik Spanyol Carolina Marin ternyata sempat marah lantaran gagal tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Carolina Marin menjadi salah satu pebulu tangkis terbaik dunia yang gagal mentas di Olinpiade Tokyo 2020.
Mantan ratu bulu tangkis sejagat raya itu terpaksa menepi lantaran cedera lutut.
Fakta tersebut sekaligus membuat Marin gagal mempertahankan medali emas Olimpiade Rio 2016 yang sempat diraihnya.
Baca Juga: Fabio Quartararo Was-was! Kans Juara Dunia MotoGP 2021 Terancam Performa Ganas Marc Marquez
Carolina Marin pun mengungkapkan perasannya gagal tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Tunggal putri ranking tiga dunia itu mengatakan bahwa dirinya sempat marah menyaksikan pembukaan Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya menonton Olimpiade, tapi di upacara pembukaan, saya mengasihani diri saya dan merasa marah," kata Marin kepada El Pais.
"Karena tidak beruntung, semua jadi sia-sia," tuturnya menambahkan.
Sebelum dipastikan absen di Olimpiade Tokyo 2020, Carolina Marin sebenarnya tampil memukau di awal tahun.
Pebulu tangkis asal Spanyol itu sukses melaju ke empat final turnamen, dimana tiga diantaranya sukses menjadi juara.
Sayangnya, dua bulan jelang Olimpiade, Marin terpukul karena divonis menderita cedera lutut yang memupus harapannya mempertahankan medali emas.
Lebih jauh, selain mengembalikan kondisi fisik, pebulu tangkis 27 tahun itu ternyata juga memerhatikan mental.
Carolina Marin bahkan sampai mendatangkan seorang psikologis olahraga demi memulihkan mental.
Di sisi lain, Marin juga mengomentari beberapa atlet yang memutuskan mundur dari Olimpiade karena beban mental yang luar biasa hebat.
"Kadang bagi publik, atlet seperti alien. Simone Biles dan Naomi Osaka menunjukkan kalau mereka juga manusia," ungkap Marin.
"Kesehatan mental adalah hal yang alami dan ini harus dibicarakan karena banyak orang yang tidak mengerti dan ini membuat saya marah.
"Sama saja seperti tidak ada orang yang menyuruh saya main dengan lutut cedera, mereka juga tidak bisa meminta Simone bertanding tanpa mental yang fit. Orang yang punya masalah bukan berarti dia tidak kuat," tutupnya.