Ia bisa saja tak akan diterima lagi oleh Yamaha pada musim-musim depan.
Bahkan tidak hanya dari Yamaha, tim-tim Jepang lainnya seperti Suzuki dan Honda juga mungkin bisa saja enggan merekrutnya.
Hal ini berkaitan dengan budaya kerja di pabrikan Jepang itu sendiri.
Hal itu disampaikan oleh pengamat MotoGP David Noyes dalam podcast Radio Ocotillo.
"Sebagian besar penggemar Spanyol masih ingin Maverick bisa kembali ke Yamaha lagi. Saya telah membaca banyak argumen apakah yang ia lakukan sangat serius atau tidak," kata pengamat MotoGP David Noyes mengawali, dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Saya tidak akan banyak memberikan pendapat, tetapi jika ini terjadi 15 tahun lalu, Maverick tidak akan pernah mengendarai motor pabrikan Jepang lagi."
"Karena orang Jepang memang seperti itu," ucap Noyes lagi.
Kemungkinan Maverick terancam diblacklist oleh pabrikan Jepang mengingatkan kembali peristiwa serupa yang terjadi pada sosok mantan pembalap Max Biaggi.
Baca Juga: Fabio Quartararo Pantas Dinobatkan Jadi Raja Overtake MotoGP 2021
Musuh bebuyutan Valentino Rossi di awal 2000-an itu pernah melakukan kesalahan besar di tim Honda, hingga membuat kariernya di MotoGP benar-benar berakhir.
"Saya ingat sekali pada 2005, Biaggi masuk ke garasi (usai balapan) dengan kesal pada tim. Ada bos Honda dari Jepang yang datang di sana," kata Noyes.
"Dia masuk dan melempar motornya ke lantai di depan mereka semua, meneriakkan empat hal dan kemudian pergi."