SportFEAT.com – Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti menjelaskan mengapa Ducati berubah pikiran dan tak berminat untuk menampung Maverick Vinales yang pisah dari Yamaha.
Ducati sebenarnya memiliki peluang besar untuk menampung Maverick Vinales di MotoGP 2022.
Tim Borgo Panigale itu sempat menaruh minat pada Vinales saat musim 2019 lalu.
Kala itu, Ducati kepincut dengan performa pembalap berjuluk Top Gun itu yang sukses berada di posisi tiga klasemen akhir MotoGP 2019, dengan dua kemenangan dan lima podium.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2021 – 2 Faktor yang Bikin Fabio Quartararo Ngebet Juara di Sirkuit Silverstone
Mengetahui pembalapnya diincar Ducati, Yamaha langsung memagari Vinales dengan kontrak hingga 2022 dan memupuskan mimpi pabrikan Italia itu.
Musim ini, mimpi Ducati yang belum terkabul itu bisa terwujud karena pembalap Spanyol itu memutuskan kontraknya lebih cepat bersama Yamaha di akhir MotoGP 2021 pada Juni lalu.
Tapi, Ducati sudah berubah pikiran dan tak berminat untuk menampung pembalap Spanyol itu. Vinales pun akhirnya berlabuh ke pabrikan Italia lainnya yakni Aprilia.
Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti membocorkan alasan mengapa Ducati tak lagi tertarik dengan Maverick Vinales.
Paolo Ciabatti mengatakan bahwa Ducati sudah memiliki pembalap hebat di tim Ducati Lenovo maupun Pramac Racing.
Bahkan di MotoGP 2021, Ducati sudah merebut 14 podium yang diraih keempat pembalapnya yakni Jack Miller, Francesco Bagnaia, Johann Zarco, dan Jorge Martin.
Baca Juga: Dani Pedrosa Kini Tahu Rasanya Jadi Valentino Rossi Selama Comeback Balapan di MotoGP 2021
“Kami telah tertarik pada Vinales di masa lalu,” kata Paolo Ciabatti dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.com.
“Tapi sekarang kami memiliki banyak pembalap Ducati yang terikat kontrak untuk masa depan.”
“Keempat tempat yang tersedia di kedua tim untuk 2022 sudah terisi,” sambung Ciabatti.
Lebih lanjut, satu tim satelit Ducati lainnya yakni Gresini Racing juga tak mungkin untuk menampung Vinales di MotoGP 2022 mendatang.
Sebab, tim peninggalan Fausto Gresini ini lebih tertarik untuk mempromosikan Fabio Di Giannantonio dari Moto2 dan merekrut juara Moto2 2020 yakni Enea Bastianini.
Lebih jauh, kesempatan Vinales untuk bergabung Ducati hanya mungkin terjadi di tim VR46 milik Valentino Rossi.
Tapi itu mustahil sebab tim milik Rossi itu memiliki filosofi untuk menampung jebolan VR46 Academy.
“Hanya di tim VR46 yang masih terbuka sebelum balapan di Austria,” jelas Paolo Ciabatti
“Selain itu, tim satelit ini tidak bergantung pada pabrikan dalam hal memilih pembalap.”
“Tapi jelas bahwa Marco Bezzecchi akan menjadi pilihan nomor satu, terlepas dari fakta bahwa Yamaha tertarik padanya untuk tim Petronas. Tapi dia benar-benar pembalap jebolan VR46 Academy,” pungkas Ciabatti.