Find Us On Social Media :

MotoGP Inggris 2021 - Rekan Baru Valentino Rossi Merajuk Nasibnya Tak Pasti di Tim Satelit Yamaha

Pembalap Moto2 yang tampil memperkuat Petronas Yamaha SRT, Jake Dixon di MotoGP Inggris 2021.

SportFEAT.com - Rekan baru Valentino Rossi di Petronas Yamaha SRT pada MotoGP Inggris 2021, Jake Dixon kini merajuk.

Pembalap Moto2, Jake Dixon sejatinya baru debut di MotoGP pada seri MotoGP Inggris 2021 sebagai pembalap Petronas Yamaha SRT.

Jake Dixon menjadi rekan satu tim Valentino Rossi pada balapan yang digelar di sirkuit Silverstone itu untuk menggantikan Franco Morbidelli yang masih cedera.

Sebagai informasi, pengganti Morbidelli awalnya adalah Cal Crutchlow (pembalap penguji Yamaha).

Baca Juga: MotoGP Inggris 2021 - Joan Mir dan Alex Rins Harus Kehilangan Senjata Baru Gara-gara Trek Silverstone

Namun, Crutchlow kini terpaksa ditarik ke tim pabrikan Monster Energy Yamaha setelah Maverick Vinales pisah lebih cepat dengan Yamaha.

Mulanya, Jakex Dixon tentu berbahagia atas kesempatan langka seperti ini.

Terlebih Petronas Yamaha SRT yang tahun depan akan memiliki entitas baru akibat Petronas dan SRT keluar dari MotoGP, sedang gencar mencari dua pembalap baru.

Tim satelit Yamaha memang harus segera mencari pengganti untuk Valentino Rossi yang akan pensiun dan Morbidelli yang akan promosi ke tim pabrikan mulai tahun depan.

Hanya saja, kebahahagiaan Jake Dixon kini mulai diselimuti awan kelabu.

Sebab pembalap 25 tahun itu ternyata belum pasti benar-benar dilirik oleh tim satelit Yamaha untuk MotoGP 2022.

Baca Juga: Seleksi Terselubung Petronas Yamaha SRT, Satu per Satu Uji Coba Pembalap Moto2 di MotoGP 2021

Setidaknya telah muncul nama ketiga yang mungkin jadi incaran tim pimpinan Razlan Razali, yakni Xavi Vierge setelah sebelumnya ada nama pembalap Moto3 Darryn Binder dan Andrea Dovizioso.

Jake Dixon pun makin dibuat ketar-ketir dengan penampilan debutnya yang masih kurang memuaskan di MotoGP Inggris 2021.

ia finis di posisi paling buncit alias paling belakang di kualifikasi MotoGP Inggris 2021.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Bikin Nasib Pembalap yang Tak Sudi Turun Kasta Itu Makin Terhimpit di MotoGP

Seiring dengan hal itu, Dixon pun merajuk, merasa tidak adil jika timnya hanya akan menilai performa dia dari satu seri saja.

Apalagi Dixon benar-benar dadakan debut di MotoGP. Tidak ada tes uji coba yang dia lakukan sebelum menggeber motor MotoGP milik Yamaha.

"Dari semua yang saya tahu, tidak bisa menilai saya (hanya dengan penampilan di sini) untuk tahun depan," kata Jake Dixon dikutip Sportfeat dari Autosport.

"Ini murni sebagai balapan wildcard. Dengar, tim ini punya pengalaman yang banyak tentang banyak hal."

"Sehingga, seharusnya mereka tidak akan men-judge saya hanya dalam satu pekan di satu seri balapan saja."

"Karena jika demikian, maka itu tidak adil," kata Jake Dixon lagi.

Baca Juga: MotoGP Inggris 2021 - Akibat Masalah Ini, Fabio Quartararo Gelisah Meski Amankan Front Row

Pembalap asal Inggris itu menambahkan, bahwa sejatinya jika ingin benar-benar menilai performa, maka ia harus diberikan kesempatan dalam beberapa seri balapan lagi.

"Di dalam olahraga MotoGP ini, terkadang beberapa pembalap memerlukan waktu lebih lama untuk beradaptasi daripada yang lain," ucap Dixon.

"Saya merasa saya bisa beradaptasi dengan cukup cepat, tetapi seberapa cepat laju saya, saya masih belum tahu."

"Saya tidak tahu apakah performa saya ini nanti bisa menempatkan posisi saya di tempat yang bagus atau tidak pada musim depan, saya tidak mau terlalu fokus tentang hal itu," tukasnya.

Baca Juga: MotoGP Inggris 2021 - Valentino Rossi Terbantu Sang Murid, Mungkinkah Terjadi Kejutan Lagi?

Petronas Yamaha SRT memang akan resmi bubar di akhir MotoGP 2021.

Seiring dengan mundurnya Petronas sebagai sponsor, SRT alias Sepang Racing Team) juga akan keluar dari tiga kelas sekaligus yakni MotoGP, Moto2 dan Moto3.

Tahun depan mereka kemungkinan akan mendapat sponsor baru, WithU, perusahaan energi asal Italia.

Di MotoGP 2022 nanti, tim satelit Yamaha akan memiliki entitas baru namun tetap akan dipimpin oleh Razlan Razali dan Direktur Tim Johan Stigefelt.