SportFEAT.com – Pembalap KTM Tech 3, Danilo Petrucci merasa sulit beradaptasi di MotoGP 2021 akibat perubahan gaya balap yang liar sejak lap pertama.
Pembalap KTM Tech 3, Danilo Petrucci menjalani musim yang buruk di MotoGP 2021.
Penampilan melempem Petrucci itu disebabkan oleh postur tubuhnya yang terlalu tinggi dan tak cocok dengan motor RC-16 milik KTM.
Selain gagal adaptasi karena postur tubuh, Petrucci mengungkapkan hal lain yang membuatnya menderita di MotoGP 2021.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2021 – Murid Valentino Rossi Meradang Balapannya Berbuah Petaka Akibat Hal Ini
Petrucci yang sudah berkarier di kelas Grand Prix sejak 2012 itu mengaku kaget dengan perkembangan di MotoGP 2021.
Petrucci juga membicarakan hal ini dengan pembalap satu generasi sekaligus sahabatnya, Valentino Rossi (Petronas Yamaha SRT).
Pembalap Italia berusia 30 tahun itu mengungkapkan para pembalap sudah melakukan gaya balap gila dan liar dan agresif bahkan sejak lap pertama balapan dimulai.
Berbeda dengan generasinya yang lebih kalem di lap pembuka kemudian baru akan semakin panas pada lap-lap berikutnya.
“Di MotoGP hari ini, Anda hanya bisa membuat film tentang apa yang terjadi selama lap pertama,” kata Danilo Petrucci dilansir SportFEAT.com dari Tutto Motori Web.
"Di sana Anda benar-benar melihat kegilaan para pembalap.”
“Ini membuat pembalap seperti saya, yang sudah lama membalap, semakin menderita,” tutur Petrucci.
Baca Juga: MotoGP Inggris 2021 – Jack Miller Melongo dan Tak Habis Pikir Fabio Quartararo Melesat Sangat Jauh
Lebih lanjut, Petrucci mengungkap bahwa Rossi pun sudah mencari cara agar bisa mengimbangi pembalap muda.
Namun hasilnya nihil.
“Saya juga membicarakannya dengan Valentino Rossi, beberapa balapan lalu,” jelas Petrucci.
“Pertama dia mengharapkan beberapa putaran, untuk membuat situasi tenang, dan kemudian dia mulai menyerang,” sambung pembalap 30 tahun itu.
Akan tetapi, hasilnya juga masih belum sesuai harapan. Baik Petrucci maupun The Doctor masih kewalahan menghadapi para pembalap muda musim ini.
Petrucci menceritakan bahwa MotoGP era dulu juga menampilkan balapan yang agresif.
Namun, hal itu terjadi ketika balapan memasuki lap akhir dan berjuang untuk merebut podium.
“Tampaknya keliaran ini dulu hanya terjadi di lap terakhir. Tapi saat itu Anda tidak tahu bagaimana kondisi motor dan trek, apakah Anda memiliki tangki penuh, dan suhu ban belum sempurna,” jelas Danilo Petrucci.
“Sedangkan saat ini, pembalap muda langsung tancap gas seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir mereka,” sambung Petrucci.
“Sekarang, bagaimanapun, dari lap pertama, mereka semua memulai seolah-olah mereka balapan di sesi kualifikasi,” pungkasnya.