SportFEAT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo, menyampaikan unek-unek usai memenangi MotoGP Inggris 2021.
Fabio Quartararo kembali mendapatkan hasil memuaskan kala tampil di MotoGP Inggris 2021, Minggu (28/8/2021) di Sirkuit Silverstone.
Pembalap andalan Monster Energy Yamaha itu berhasil menjadi yang tercepat menyentuh garis finis.
Quartararo mengalahkan Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Aleix Espargaro (Aprilia Gresini).
Baca Juga: MotoGP Inggris 2021 - Ternyata Ini Biang Kerok yang Bikin Valentino Rossi Menderita
Kemenangan ini sangat berarti bagi rider berjuluk El Diablo dan juga Yamaha.
Untuk pertama kali sejak 2015, Yamaha kembali menjadi pemenang di Sirkuit Silverstone.
Valentino Rossi adalah pembalap Yamaha terakhir yang naik podium tertinggi di trek legendaris Negeri Ratu Elizabeth II itu.
Sementara itu, Fabio Quartararo juga berhasil mengamankan kemenangan kelima sepanjang musim ini.
Hasil itu semakin mengkokohkan posisi rider 22 tahun itu di tabel klasemen MotoGP 2021 dengan koleksi 206 poin.
Quartararo unggul 65 poin dari pesaing terdekatnya yang tak lain adalah sang juara dunia Joan Mir (Suzuki Ecstar).
Baca Juga: MotoGP 2021 - Andrea Dovizioso Comeback, Mimpi Valentino Rossi Jadi Kenyataan
"Kemenangan ini terasa luar biasa! Di Austria saya memikirkan kejuaraan ketika kami berganti motor, tetapi di sini saya tidak memikirkan apa-apa," kata Quartararo.
"Saya merasa hebat di atas motor, dan saya menikmati berjuang untuk kemenangan. Itu sempurna.
"Saya menikmati balapan seperti itu, hidup di saat ini. Saya merasa hebat di awal dan tetap tenang," timpal El Diablo.
Meski meraih kemenangan mutlak di MotoGP Inggris 2021, Fabio Quartararo tak menampik bahwa dirinya sempat melakukan beberapa kesalahan.
Namun dirinya memilih untuk tetap kalem dan sedikit mengubah strategi yang akhirnya berhasil dilakukannya.
"Saya hanya membuat beberapa kesalahan, dan saya merasa sangat baik dalam pengereman," ucap Quartararo, dikutip SportFeat dari laman resmi tim.
"Itu lebih baik dari yang diharapkan, dan karena itu saya memiliki semacam perubahan dalam strategi selama balapan.
"Ketika saya memimpin 3 detik saya berkata, 'Oke, sekarang saatnya untuk berjalan perlahan dan tidak membuat kesalahan', dan kemudian pada lap terakhir saya hanya menikmati trek, masih mengendarai dengan lambat," timpal Quartararo.