Find Us On Social Media :

MotoGP Aragon 2021 - Strategi Nyeleneh yang Bikin Francesco Bagnaia Sukses Besar Asapi Marc Marquez

Francesco Bagnaia (#63) mampu kalahkan Marc Marquez di MotoGP Aragon 2021 (12/9)

SportFEAT.COM - Manajer Ducati Davide Tardozzi, mempunyai cara unik untuk memberi semangat Francesco Bagnaia pada MotoGP Aragon 2021.

Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia, berhasil menjuarai ajang MotoGP aragon 2021.

Rider berusia 24 tahun itu menjadi yang tercepat pada perlombaan yang berlangsung Minggu (12/9/2021) di Sirkuit Motorland Aragon.

Itu juga menjadi kemenangan Bagnaia selama mentas di kelas premier.

Tak berhenti disitu, Bagnaia juga berhasil memutus dominasi pembalap Spanyol dalam sembilan tahun terakhir di Sirkuit Aragon.

 Baca Juga: Pensiun di Akhir Musim, Valentino Rossi Sudah Tinggal 2 Warisan Berharga untuk MotoGP

Namun demikian, Bagnaia harus berjuang mati-matian untuk meraih kemenangan di MotoGP Aragon 2021.

Jebolan VR46 Riders Academy itu terlibat pertarungan sengit dengan Marc Marquez (Repsol Honda).

Dalam tiga lap terakhir, duel antara Bagnaia dan Marquez berlangsung sangat sengit hingga saling bertukar posisi.

Tercatat tujuh kali Marquez berhasil menyalip Bagnaia.

Namun ada yang menarik di momen ini.

Manajer Ducati Davide Tardozzi mempunyai inisiatif untuk menuliskan nama Marquez di papan petunjuk.

Baca Juga: MotoGP Aragon 2021 – Dihujani Cedera Bikin Rookie Ganas Ducati Menderita Sepanjang Balapan

Sebenarnya, Bagnaia merasa jengkel dengan strategi nyeleneh yang dilakukan sang bos.

Namun tak disangka, taktik tersebut malah berhasil.

"Itu adalah ide saya. Empat putaran terakhir, saya ingin membuat sinyal tersebut," kata Tardozzi, seperti dikutip SportFeat dari GPOne.com.

"Dia sudah tahu siapa yang dihadapi, dia tahu siapa yang di belakangnya dan hanya menunggu dia melakukan kesalahan.

"Jadi saya ingin membantunya menjaga kejernihan, seperti ingin mengatakan ‘Anda tahu seperti apa kemampuannya’,” timpalnya.

Pria berkebangsaan Italia itu mempunyai alasan tersendiri mengapa dirinya nekat melakukan hal tersebut.

Tardozzi menjelaskan, dirinya ingin mengirimkan pesan ke alam bawah sadar atau semacam hipnotis kepada murid Valentino Rossi itu.

“Itu seperti pesan di bawah sadar. Apakah itu membuat perbedaan atau tidak, saya tidak bisa mengatakannya," jelas Tardozzi.

Baca Juga: Siap Tempur, Dua Pembalap Anyar KTM Debut MotoGP di Sirkuit Misano

Terlepas dari itu, Ducati sebenarnya sudah menunggu kemenangan Francesco Bagnaia sejak lama.

Momen tersebut seharusnya bisa terjadi pada perlombaan MotoGP Italia 2021 lalu.

Sayangnya, saat itu Bagnaia mengalami insiden yang membuatnya gagal meneruskan balapan.

"Sebenarnya kami ingin menang sejak di Mugello, tapi karena ada situasi khusus, seperti tragedi Jason Dupasquier, dia melakukan kesalahan," tutur Tardozzi.

"Pecco (panggilan Bagnaia-red) seorang pembalap sensitif, mungkin kondisi itu membuatnya kurang stabil hari itu."

Lebih jauh, Tardozzi tak ragu menyebut Francesco Bagnaia merupakan seorang juara sejati.

"Pecco mengelola balapan dengan cara yang sempurna, dengan dingin dan kejernihan pikiran luar biasa. Ia menunjukkan mental juara,” kata Tardozzi.

“Itu balapan luar biasa, dia memberi kami emosi yang kuat. Pecco sangat hebat menjaga Marquez di belakang mayoritas balapan, dia menempel terus kepadanya dari awal sampai akhir.

“Mengelola sebuah situasi umum dan tekanan seperti itu, tanpa mengelola kesalahan hanya bisa dilakukan seorang kampiun sejati," lanjut dia.

"Dia paham mengatur balapan dengan cerdas dan kami bangga dengannya, dia pantas mendapat aplaus," tutup Tardozzi.