SportFEAT.com - China kembali menegaskan diri sebagai raksasa bulu tangkis dunia usai menjuarai Sudirman Cup 2021 meski tidak diperkuat pemain terbaik.
Tim bulu tangkis China meraih kesuksesan di ajang Sudirman Cup 2021.
Berstatus sebagai unggulan pertama sekaligus juara bertahan, China berhasil mempertahankan kedudukannya dengan menjadi juara Sudirman Cup 2021.
China menang 3-1 atas Jepang di babak final Sudirman Cup 2021 yang digelar di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Minggu (3/10/2021) kemarin.
Skuad Negeri Tirai Bambu berhasil memperpanjang rekor gelar Sudirman Cup dengan meraih trofi tersebut sebanyak 12 kali.
Hasil ini memang bukan kejutan.
Tetapi jika menilik peta kekuatan tim China yang dibawa ke Sudirman Cup 2021, sebenarnya banyak celah kelemahan mereka.
China tidak membawa ganda putra terbaik mereka Li Jun Hui/Liu Yu Chen yang baru saja merebut medali perak Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka mengandalkan ganda putra lapis kedua, He Ji Ting/Tan Qiang yang berperingkat 21 dunia, yang akhirnya dirombak dengan pemain ganda putra lain berperingkat di bawahnya seperti Zhou Hao Dong yang baru saja ditinggal pensiun Han Cheng Kai.
Lalu ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong juga tidak diangkut China pada ajang Sudirman Cup 2021 kali ini.
Selain itu, China juga tercatat tidak membawa Chen Long di nomor tunggal putra. Mereka mengandalkan Shi Yu Qi dan Lu Guang Zu.
Baca Juga: Pemain Ganda Campuran Indonesia Akhirnya Buka Suara soal Kegagalan di Sudirman Cup 2021
Tidak cuma itu saja, selepas Olimpiade Tokyo 2020, China menggelar National Games (semacam PON) di negara mereka.
Dan semua pemain inti yang dibawa ke Sudirman Cup 2021 berpartisipasi pada ajang tersebut. Turnamen National Games China itu bahkan baru selesai pada pertengahan September kemarin.
Hal itu menunjukkan bahwa persiapan China menuju Sudirman Cup 2021 sama sekali tidak terganggu meski jadwal mereka padat.
Baca Juga: MotoGP Americas 2021 - Jack Miller Ngamuk ke Si Juara Dunia Sampai Jengkel Bukan Main
Jika mau merunut lebih jauh, China sejatinya menjadi tim yang paling lama 'bersembunyi di dalam goa' sejak pandemi Covid-19 menyerang.
Shi Yu Qi dkk sejatinya telah absen selama setahun sampai tidak ikut berkompetisi di turnamen BWF World Tour pada awal tahun ini.
Namun demikian, deretan celah kelemahan China itu justru semakin membuat kehebatan mereka terus menjadi misteri.
Bagaimana tidak, ketika akhirnya tampil pertama kalinya di turnamen internasional pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu, China sama sekali tidak menunjukkan kemunduran dan langsung unjuk gigi.
Kendati lama tidak bertanding di kompetisi internasional dan tidak merasakan perubahan peta kekuatan negara lain, China justru mampu menepatkan lima wakil di lima sektor final Olimpiade Tokyo 2020.
Meski cuma dua yang berakhir dengan medali emas dari capaian Chen Yu Fei dan All China Final di ganda campuran antara Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping dan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong, tetap saja magis kekuatan China masih menjadi misteri dan tidak bisa dianggap remeh
Entah porsi latihan yang bagaimana atau mental bertanding sekuat baja yang bagaimana yang dididik oleh para pelatih kepada para pemain China di sana.
"Kami pernah ada di kedudukan unggul 2-1 pada debut kami di Sudirman Cup 2017, tetapi saat itu kami gagal menang (dari Korea)," ujar pemain ganda putri China, Chen Qing Chen yang menjadi penentu kemenangan China bersama Jia Yi Fan, dikutip Sportfeat dari Xinhua.
"Hari ini kami tidak akan membiarkan hal itu terulang lagi, jadi kami sangat bahagia," tegas Chen Qing Chen lagi.