SportFEAT.com – Danilo Petrucci galau usai mendapat tawaran dari Ducati untuk mentas di ajang MotoAmerica atau banting setir ke Reli Dakar bersama KTM.
Kejuaraan MotoGP 2021 menjadi musim terakhir bagi pembalap KTM Tech 3, Danilo Petrucci.
Petrucci menjadi salah satu pembalap senior yang bersaing di musim ini.
Tercatat, pembalap berusia 31 tahun itu sudah mengaspal selama 10 musim di kelas Grand Prix.
Meskipun memiliki banyak pengalaman, pembalap Italia itu gagal nyetel bersama tim satelit KTM di MotoGP 2021.
Alhasil, KTM memilih untuk menendang Petrucci dan mempromosikan Raul Fernandez serta Remy Gardner dari Moto2 untuk MotoGP 2022 mendatang.
Kendati demikian, pabrikan Austria itu masih berbaik hati dan memberikan tawaran Petrucci untuk banting setir ke ajang Reli Dakar.
Pembalap berjuluk Petrux itu pun sepakat dengan tawaran dari KTM untuk pindah ke Reli Dakar.
Namun, wacananya untuk pindah ke balapan gurun itu terancam batal usai mendapat tawaran mengejutkan dari Ducati.
Bukan untuk kembali balapan di MotoGP, Ducati memberikan tawaran kepada Danilo Petrucci untuk balapan di ajang MotoAmerica.
Baca Juga: MotoGP Emilia Romagna 2021 - Francesco Bagnaia Ogah Terlena dengan Penderitaan Fabio Quartararo
Tawaran dari pabrikan Borgo Panigale itu pun membuat Petrucci merasa galau.
“Saya baru-baru ini mendapat tawaran dari MotoAmerica, ini adalah ide yang baru saja dapat,” kata Danilo Petrucci dilansir SportFEAT.com dari GPOne.com.
“Pertama saya harus berbicara dengan KTM, karena kami sudah memiliki proyek jangka panjang dan pada akhirnya MotoAmerica mengecualikan Reli Dakar dan sebaliknya.”
“Jadi saya akan mempertimbangkannya, serta mengevaluasi semuanya," tutur Petrucci.
Lebih lanjut, Danilo Petrucci merasa bimbang karena kedua ajang balap itu sama-sama ia sukai.
“Ini adalah dua hal yang sangat saya sukai, di satu sisi ada Reli Dakar, di sisi lain ada MotoAmerica,” jelas Danilo Petrucci.
“Olahraga yang akan membawa saya untuk mengubah hidup saya dan tinggal di negara lain,” sambung Petrux.
Di sisi lain, Danilo Petrucci ingin mengambil dua tawaran yang menggiurkan itu.
Namun, mustahil baginya untuk berjuang di dua ajang dan dua tim yang berbeda.
“Yang pasti, saya akan segera menentukan pilihan, karena kedua proyek didukung oleh dua tim pabrikan,” ungkap Petrucci.
“Tentu saja saya sangat ingin menerima keduanya, tapi saya tidak bisa membalap dengan baju balap oranye (KTM) dan merah (Ducati) sekaligus.”
“Jadi kita harus melihat apa yang akan terjadi nanti," pungkas Petrucci.