Find Us On Social Media :

Mental Baja Fabio Quartararo Buat Yamaha Terkesan hingga Disamakan dengan Valentino Rossi

Fabio Quartararo dan Valentino Rossi

SportFEAT.com - Direktur balapan tim Yamaha, Lin Jarvis mengakui bahwa mental Fabio Quartararo kini sekuat baja hingga sosoknya menyamai Valentino Rossi.

Kesuksesan Fabio Quartararo di musim debutnya bersama tim pabrikan Monster Energy Yamaha melahirkan sejarah baru.

Fabio Quartararo berhasil merengkuh gelar juara dunia MotoGP 2021.

Ia menjadi pembalap pertama asal Prancis yang membukukan titel bergengsi tersebut.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Algarve 2021 Pekan Ini, Masihkah Fabio Quartararo Vs Francesco Bagnaia Sengit?

Keberhasilan El Diablo menjadi juara dunia MotoGP 2021 menandai gelar ke-18 di tim Yamaha pada kelas premier.

Pembalap 22 tahun itu akhirnya juga mengakhir paceklik gelar setelah terakhir kali tim berlogo garpu tala meraihnya pada 2015 lewat Jorge Lorenzo.

Salah satu hal mendasar yang sangat diapresiasi dalam diri Fabio Quartararo adalah kedewasaannya dan perubahan mental dia yang kini dianggap sudah sekuat baja.

Direktur balapan tim Yamaha, Lin Jarvis tidak pelit melontarkan pujian kepada pembalap kebanggaannya itu.

Sebperti diketahui, awalnya kedatangan Quartararo promosi ke tim pabrikan Yamaha tidak dalam situasi yang bagus.

Sebab di musim lalu ia terpuruk setelah sempat memimpin klasemen di awal musim, namun tampil melempem di akhir musim hingga gagal mengamankan titel juara dunia.

 Baca Juga: Skandal dan Perselisihan Panas Warnai Wajah Baru Petronas Yamaha SRT

Banyak yang ragu Quartararo bisa mengantisipasi tekanan publik maupun dari diri sendiri. Apalagi dia sempat sampai konsultasi ke psikolog pada musim dingin tahun lalu.

"Ketika kami membawa Fabio ke tim pabrikan untuk musim 2021, kami yakin dia sudah punya bakat. Hanya saja dia harus terbiasa dengan tim baru dan menghadapi tekanan media yang lebih tinggi," ucap Lin Jarvis dikutip Sportfeat dari Speedweek.

"Tetapi tak disangka, Fabio mengemban tugas-tugasnya dengan sangat baik dan langsung tampil dominan di awal musim dengan juara di Doha dan Portimao," kata Jarvis lagi.

Baca Juga: Hasil Drawing Hylo Open 2021 - Ganda Putra Indonesia Full Tim, Musuh Bebuyutan Minions Comeback dari Pensiun, Main di Usia ke-41 Tahun!

Fabio Quartararo menjadi juara dunia MotoGP 2021 dengan raihan lima gelar juara dan lima podium.

Masih tersisa 2 seri lagi yang bisa memperbesar peluang dia menambah gelar itu.

Selama tampil di musim ini, ada satu titik di mana Fabio Quartararo berhasil membuktikan bahwa mentalnya bukan mental tempe lagi.

Hal itu terjadi ketika dia sempat mengalami cedera arm-pump di tengah balapan MotoGP Spanyol 2021 saat ia sedang kencang dan memimpin balapan.

Dia harus rela perlahan merosot hingga akhirnya puas finis di posisi ke-13. Kejadian tak terduga ini sempat dikhawatirkan bisa mempengaruhi psikis Quartararo.

Baca Juga: Pramac Racing Rengkuh Gelar Tim Satelit Terbaik Musim ini, Langsung Gas Kejar Target di MotoGP 2022

Namun ternyata sebaliknya, sejak itu Quartararo malah semakin mengganas.

Dia berhasil menjawab keraguan publik saat sukses meraih podium ketiga pada balapan kandang MotoGP Prancis 2021 yang saat itu dalam kondisi trek semi basah, kondisi yang sebenarnya jadi kelemahan Quartararo.

"Itu adalah momen yang sulit bagi Fabio. Insiden itu (cedera) bisa memukulnya secara mental. Tetapi malah ternyata itu tidak mengganggunya sedikit pun," kata Jarvis.

Baca Juga: French Open 2021 – Perbedaan Mencolok yang Buat Marcus/Kevin Kalah dari Pasangan Korsel hingga Masih Puasa Gelar 21 Bulan

Jarvis juga tak ragu menyamakan Fabio Quartararo seperti Valentino Rossi.

Selain tampil garang, dia juga mampu tampil berani, tidak mudah lemah secara mental, jarang membuat kesalahan saat balapan dan menghidupkan suasana kerja sama tim di paddock dengan bagus.

"Kekuatan mental Fabio benar-benar membuat kami terkesan. Dia menahan tekanan dari ekspektasi publik dengan cara luar biasa."

"Fabio tekad tak kenal lelah untuk menang. Pada saat yang sama dia selalu bersenang-senang di atas motor. Kombinasi sifat pembalap yang demikian belum pernah terlihat di tim kami sejak Valentino Rossi," ucap Lin Jarvis lagi.