SportFEAT.com - Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dianggap mengalami kebuntuan oleh sang pelatih, mampukah mereka memecahkannya di Hylo Open 2021 pekan ini?
Ganda campuran indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti belum mengemas hasil manis dalam rangkaian turnamen BWF World Tour leg Eropa.
Dari dua turnamen yang sudah bergulir, Denmark Open 2021 dan French Open 2021, hasilnya masih terus membuat gigit jari.
Kini di Hylo Open 2021 mereka akan bermain sebagai unggulan kedua.
Baca Juga: Jadwal Hylo Open 2021 - 5 Ganda Putra Indonesia Unjuk Gigi, 10 Wakil Merah Putih Main Hari Ini
Namun keraguan publik masih menyelimuti permainan Praveen/Melati.
Praveen/Melati belum menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi permaian mereka.
Sebaliknya, langkah mereka di lapangan justru tampak lambat jila dilihat saat bertanding hingga banyak rotasi yang tidak berjalan seperti harapan.
Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto bahkan tak ragu menilai bahwa Praveen/Melati sedang mengalmi kebuntuan.
Nova Widianto menilai bahwa pola permainan Praveen/Melati sudah mudah dibaca lawan.
Sementara rasa percaya diri kedua pemain juga belum meningkat sehingga ketika tertekan lawan, mereka tidak dapat mengatasinya.
"Kalau saya melihat kepercayaan diri mereka belum balik, terutama Melati," tutur Nova Widianto dikutip Sportfeat dari Djarum Badminton.
"Tetapi saya lihat juga (pemain) negara-negara lain sudah membaca pola permainan mereka," ungkap Nova.
Baca Juga: Hylo Open 2021 - Terungkap Alasan Bekas Rival Bebuyutan Marcus/Kevin Comeback di Usia 41 Tahun!
Permainan Praveen/Melati yang mudah dibaca lawan sering membuat posisi ideal mereka sebagaimana ciri khas ganda campuran menjadi tertukar.
Melati sering ditarik ke belakang, sedangkan Praveen di depan.
Rotasi mereka tercecer ditambahg pertahanan yang lemah membuat lawan mudah meraup poin.
Belum lagi unforced error alias kesalahan sendiri yang dilakukan juga menambah lawan makin nyaman menyerang.
"Praveen/Melati tidak bisa menerapkan pola (permainan) yang lain karena pertahanan mereka tidak solid," kata Nova.
"Itu juga yang membuat mereka sering tidak konsisten karena ketika mereka tidak diberi serangan, mereka seperti buntu," tambah peraih medali perak Olimpiade Beijing 2008 bersama Liliyana Natsir itu.
Kini Praveen/Melati diharapkan mampu membuktikan diri di Hylo Open 2021.
Di turnamen Super 500 ini, dia tas kertas, mereka juga diharapkan bisa melaju jauh hingga ke final dan segera meraih gelar juara baru.