SportFEAT.com – Legenda MotoGP, Jorge Lorenzi mengingatkan resiko besar yang menanti Fabio Quartararo jika nekat tinggalkan Yamaha.
Isu perpisahan Fabio Quartararo bersama tim Monster Energy Yamaha tengah menyeruak.
Padahal Quartararo dan Yamaha baru saja menikmati momen manis dengan merebut gelar juara dunia MotoGP 2021.
Namun, pembalap berusia 22 tahun tersebut merasa tidak senang dengan performa motor YZR-M1 di paruh kedua MotoGP 2021 serta dalam sesi tes Jerez beberapa pekan lalu.
Baca Juga: Fabio Quartararo Malah Senang Sering Dibanding-bandingkan Marc Marquez, Ini Sebabnya
Sebab, motor pabrikan Iwata tersebut lebih cupu ketimbang motor sang rival yakni Desmosedici GP dari Ducati.
Pembalap asal Prancis itu memberi kesempatan kepada Yamaha untuk mengembangkan motor YZR-M1 setidaknya sampai sesi tes MotoGP 2022 di Sepang pada 5-6 Februari tahun depan.
Jika tak mengalami perkembangan, Fabio Quartararo bertekad tak akan memperpanjang kontrak dan hengkang dari Yamaha di akhir MotoGP 2022 mendatang.
Kondisi hubungan yang mengeruh antara Quartararo dengan Yamaha ini mendapat sorotan dari legenda MotoGP, Jorge Lorenzo.
Jorge Lorenzo yang sukses meraih tiga gelar juara dunia bersama Yamaha memberi pesan peringatan kepada Fabio Quartararo.
Menurut Lorenzo, Quartararo bakal tertimpa resiko besar jika nekat meninggalkan Yamaha di akhir MotoGP 2022.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tegaskan Gelar Juara Dunianya Sah karena Marc Marquez Ikut Balapan di MotoGP 2021
"Ketika Anda berjuang untuk merebut gelar juara dunia, selalu lebih baik untuk tetap bertahan di tim yang membuat Anda juara,” kata Jorge Lorenzo dilansir SportFEAT.com dari PaddockGP.com
“Karena perubahan ke tim lain itu terlalu berisiko, karena Anda dapat mengalami penurunan performa," sambung Lorenzo.
Setidaknya, itulah yang dialami pria asal Spanyol itu saat pindah ke Ducati dari Yamaha pada 2017 silam. Bahkan kariernya semakin redup di musim 2019 saat mentas bersama Repsol Honda.
Di sisi lain, Jorge Lorenzo memuji perkembangan motor Ducati yang jauh lebih berkembang daripada yang dilakukan Yamaha.
“Sayangnya, Yamaha bukanlah motor yang sangat revolusioner, tidak seperti Ducati,” jelas Jorge Lorenzo.
“Jika Anda mengendarai Ducati edisi 2015 dan 2022, maka Anda melihat dua motor yang sama sekali berbeda, sedangkan Yamaha kurang lebih selalu motor yang sama.”
“Ini adalah filosofi mereka dan mereka masih banyak mengerjakannya," tutur legenda MotoGP itu.
Lebih jauh, Jorge Lorenzo memuji sosok General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna.
Gigi Dall’Igna menjadi sosok penting bagi Ducati dalam perkembangan motor Desmosedici GP selama beberapa musim terakhir.
“Saya pikir Ducati telah berhasil mengambil satu langkah lebih jauh dan sebagian besar pujian diberikan kepada Gigi Dall'Igna,” ujar Jorge Lorenzo.
“Setiap tahun ia membuktikan dirinya terdepan dan membawa sesuatu yang baru, sementara tim lain harus mengejar,” lanjut Lorenzo.
“Saya pikir tidak adil dia belum mendapat gelar juara dunia di MotoGP, mengingat apa yang dia lakukan di masa lalu, tapi saya pikir tahun depan Ducati akan sangat beruntung," pungkas pria berusia 34 tahun tersebut.