SportFEAT.COM - Pembalap muda asal Spanyol Iker Lecuona buka suara terkait kesempatan berduel melawan Valentino Rossi di ajang MotoGP.
Iker Lecuona merupakan salah satu pembalap muda yang berhasil menembus persaingan MotoGP.
Rider asal Spanyol itu tercatat pertama kali mentas di ajang kelas premier dua tahun lalu, tepatnya pada MotoGP 2019.
Dua musim mengaspal, Iker Lecuona telah berduel dengan banyak pembalap top.
Baca Juga: RNF Yamaha Jadi Sasaran Kritikan Pedas Nekat Datangkan Pembalap Kontroversial di MotoGP 2022
Salah satunya tentu tak lain adalah Valentino Rossi.
Kendati petualangannya berlangsung singkat, Iker Lecuona merasa beruntung bisa berbagi grid dengan The Doctor.
Seperti yang diketahui, pembalap 21 tahun tersebut tak akan lagi mentas di MotoGP 2022.
Sebab kontraknya bersama KTM Tech 3 tak diperpanjang lagi setelah berakhir musim ini.
Balik lagi soal Valentino Rossi, ada alasan khusus mengapa Iker Lecuona merasa beruntung bisa berduel melawan juara dunia sembilan kali tersebut.
Iker Lecuona mengatakan dia merupakan satu-satunya pembalap milenial yang bisa melawan Valentino Rossi.
“Dia Rossi selalu menjadi idola saya," ucap Iker Lecuona, dikutip SportFeat dari Super7Moto.com.
"Untuk dapat mengatakan bahwa saya adalah satu-satunya pembalap generasi 2000-an yang telah berkompetisi di MotoGP dengan Valentino
Baca Juga: Meski Pensiun dari MotoGP, Satu Mimpi Besar Valentino Rossi Ini Bakal Terwujud
"Dan bahwa saya telah bertarung secara langsung melawannya dalam lima atau enam balapan adalah pencapaian terbesar bagi saya,” timpalnya.
Setelah tak lagi berkompetisi di MotoGP, pembalap terbuang KTM ini telah memutuskan masa depannya.
Rider kelahiran Valencia itu akan membelot ke ajang Superbike bersama Honda.
Di sana, ia akan berbagi garasi dengan eks rider Sprinta Racing, Xavi Vierge.
Meski demikian, Iker Lecuona masih berharap bisa kembali lagi MotoGP suatu saat nanti.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Saya yakin akan membalap dua tahun bersama HRC di World Superbike," kata Iker.
"Tetapi, yang pasti, dua musim di kelas premier adalah hadiah untuk semua upaya yang dilakukan dan pengorbanan orang tua saya,” tutupnya.