SportFEAT.com – Pelatih ganda campuran Malaysia, Paulus Firman ketiban tugas berat usai Chan Peng Soon balik lagi ke timnas bulu tangkis Malaysia.
Pemain ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon baru-baru ini memutuskan berpisah dengan pasangannya yakni Goh Liu Ying.
Turnamen BWF World Tour Finals 2021 lalu menjadi ajang terakhir Chan/Goh usai bersama selama 13 tahun.
Kendati baru saja berpisah dari Dewi Bulu Tangkis Malaysia, Goh Liu Ying, Chan Peng Soon langsung membawa kabar mengejutkan karena akan kembali masuk ke pelatnas bulu tangkis Malaysia.
Baca Juga: Tampil 50 Kali dalam 2,5 Bulan, Begini Rahasia Sahabat Greysia Polii Aman dari Cedera!
Chan akan balik bergabung dengan BAM (Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia) mulai 1 Januari 2022 mendatang.
Sebelumnya, Chan Peng Soon sudah memutuskan keluar dari BAM tiga tahun lalu dan memutuskan menjadi pemain independen bersama Goh Liu Ying sejak 2018.
Berstatus sebagai pemain senior, kembalinya Chan ke pelatnas ini ternyata membuat pelatih ganda campuran Malaysia yakni Paulus Firman ketiban tugas berat.
Pelatih asal Indonesia itu bahkan belum memiliki strategi dan rencana untuk Chan Peng Soon.
“Tidak banyak yang bisa saya katakan pada saat ini karena pengumumannya baru saja dibuat,” kata Paulus Firman dilansir SportFEAT.com dari The Star.
Lebih lanjut, Paulus Firman juga harus mencari tandem baru untuk Chan yang balik ke BAM ini.
“Kita perlu mencari tahu dengan siapa Chan Peng Soon bisa bekerja sama.”
“Kemungkinan kami harus meminta pemain dari skuad ganda putri,” kata Paulus.
Baca Juga: Berkaca dari Penampilan Ganas Marcus/Kevin, Herry IP Minta Para Junior Berguru ke Minions
Lebih jauh, pemain ganda putri terbaik Malaysia yaitu Pearly Tan menjadi kandidat terkuat untuk mendampingi Chan Peng Soon.
Namun, tentu harus mendapat izin dari BAM karena Pearly Tan akan bermain rangkap.
Selain itu ada nama Valeree Siow, Go Pei Kee atau Low Yeen Yuan yang bisa menjadi opsi lain.
Kendati mendapat tugas berat, Paulus Firman juga memiliki keuntungan dari kedatangan Chan Peng Soon.
Chan yang merupakan pemain berpengalaman diharapkan mampu membimbing para juniornya.
“Tetapi yang saya yakini adalah kombinasi senior-junior dapat bekerja dengan cukup baik,” jelas Paulus Firman.
“Ini bisa menjadi positif ketika Anda memiliki pasangan di mana yang lebih tua memimpin dengan memberi contoh dan pemain yang lebih muda memiliki seseorang untuk diteladani,” tukas pelatih asal Indonesia itu.