"Kami berada di akhir musim yang panjang dan menuntut, saya akan mengatakan bahwa kami tidak mencapai hasil yang diinginkan,” kata Shinichi Sahara dilansir SportFEAT.com dari Tutto Motori Web.
“Tahun ini kita hanya mencapai sekitar 60-70 persen dari apa yang diharapka.”
“MotoGP 2021 berbeda bagi kami semua, datang setelah memenangkan gelar dan ditinggal Davide Brivio, kami semua harus mengambil langkah maju dan menemukan jalan ke depan," sambung bos Suzuki itu.
Baca Juga: Senasib dengan Marc Marquez, Franco Morbidelli Dibayangi Ketidakpastian Menuju MotoGP 2022
Lebih lanjut, Shinichi Sahara memikul beban berat akibat kepergian Davide Brivio dari Suzuki.
Ia harus merangkap jabatan sebagai Manajer Tim dan Manajer Proyek di Suzuki pada MotoGP 2021.
“Saya sebelumnya menjadi Direktur Tim, terutama menangani hal-hal dari pabrik di Jepang, tetapi pada tahun 2021 saya mengambil peran baru sebagai Manajer Tim dan Pemimpin Proyek,” tutur pria asal Jepang itu.
“Beban kerja ini, ditambah dengan fakta bahwa kami masih menjadi Pemimpin Grup di departemen pengembangan di Jepang, tentu terlalu banyak,” tambah Shinichi Sahara.
Baca Juga: Terungkap Sudah, Raul Fernandez Terpaksa Gabung KTM dan Lepas Impian Naik Yamaha
Meskipun memikul beban berat, Shinichi Sahara mengaku senang karena mampu memetik pengalaman berharga di musim 2021 lalu.
“Tapi di sisi lain, saya belajar banyak, dan tetap berada di trek memberi saya wawasan unik yang tidak saya miliki di tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Shinichi Sahara.
“Saya bisa melihat setiap detail dari motor GSX-RR dan bagaimana perilakunya di lintasan,” lanjut bos Suzuki itu.