SportFEAT.com – Hoki/Kobayashi membongkar rahasia mengalahkan wakil China di final Kejuaraan Dunia 2021 sekaligus mencetak sejarah menjadi ganda putra Jepang pertama yang merebut gelar juara dunia.
Ganda putra andalan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi tampil gemilang di partai final Kejuaraan Dunia 2021, Minggu (19/12/2021).
Hoki/Kobayashi berhasil menjadi juara dunia usai menghancurkan wakil China, He Ji Ting/Tan Qiang.
Ganda putra ranking empat dunia itu sukses membenamkan He/Tan dua gim langsung dengan skor 21-12, 21-18.
Baca Juga: Alasan Akane Yamaguchi Selalu Minim Selebrasi bahkan Ketika Sukses Jadi Juara Dunia 2021
Kemenangan tersebut mengantarkan Hoki/Kobayashi mencetak sejarah dengan menjadi ganda putra pertama asal Jepang yang meraih gelar Kejuaraan Dunia.
Mereka pun merasa senang mampu mengukir rekor spesial tersebut.
"Kami sangat-sangat senang dengan hasilnya, kami tak tahu lagi harus berkata apa," kata Takuro Hoki dilansir SportFEAT.com dari Antara.
Lebih lanjut, Hoki/Kobayashi mengaku berjuang ekstra keras untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia 2021.
Sebelum tampil di final Kejuaraan Dunia 2021, pasangan Jepang itu sudah menelan kekalahan lima kali dan hanya menang sekali atas He Ji Ting/Tan Qiang.
Hoki/Kobayashi pun membongkar rahasianya mampu mengalahkan wakil China itu.
"Kami tahu jika mengikuti ritme permainan lawan, maka akan sulit karena mereka bermain sangat baik. Jadi, kami fokus untuk menyerang, dan itu bekerja dengan baik," jelas Takuro Hoki.
"Kami juga menjaga servis dan reli dengan baik sehingga bisa memengaruhi hasil pertandingan. Mereka bermain sangat baik," sambung tandem Yugo Kobayashi itu.
Baca Juga: Tai Tzu Ying Tegaskan Belum Akan Pensiun usai Raih Perak Kejuaraan Dunia 2021
Lebih lanjut, Hoki/Kobayashi mewaspadai serangan He Ji Ting yang menjadi otak serangan dari pasangan China tersebut.
Oleh sebab itu, mereka mencoba bermain bertahan sembari menanti kelengahan dari He Ji Ting/Tan Qiang.
"Kami rasa mereka bermain sangat baik, terutama He Ji Ting yang punya pukulan kuat dan dia pemain kuncinya,” tutur Hoki.
“Jadi, kami berusaha untuk bertahan, kami mengandalkan Kobayashi untuk menahan serangan mereka," tambah pemain berusia 26 tahun itu.
Di sisi lain, Hoki/Kobayashi tak ingin cepat puas meski berhasil mencetak sejarah dan meraih gelar Kejuaraan Dunia 2021.
Mereka bertekad tampil lebih ganas di tahun 2022 mendatang.
"Setelah di Denmark, kami berkeinginan menjaga tingkat permainan dan terus berusaha hingga hari ini,” kata Takuro Hoki.
“Kami harap permainan kami terus konsisten hingga tahun depan," tukas Hoki.