Find Us On Social Media :

Piala AFF 2020 – Harimau Malaya Babak Belur Dihajar Indonesia, 2 Legenda Malaysia Ini Kompak Salahkan Program Naturalisasi

Striker naturalisasi Timnas Malaysia Guilherme De Paula (depan) tampil buruk di Kualifikasi Piala Dunia 2022, terutama saat menghadapi Timnas Vietnam.

SportFEAT.com – Dua legenda Malaysia kompak salahkan program naturalisasi usai Harimau Malaya babak belur dihajar Indonesia di Piala AFF 2020.

Perjalanan timnas Malaysia harus terhenti di babak penyisihan grup Piala AFF 2020.

Kepastian itu didapat usai Harimau Malaya kalah di laga pamungkas Grup B melawan Indonesia.

Tim Negeri Jiran babak belur dihajar Indonesia dengan skor 1-4.

Baca Juga: Piala AFF 2020 – Move On dari Kemenangan Epic Lawan Malaysia, Ujian Sesungguhnya Menanti Timnas Indonesia di Semifinal

Kekalahan tersebut membuat Malaysia menghuni peringkat ketiga Grup B dengan koleksi enam poin, sekaligus gagal tembus ke babak semifinal.

Due legenda sepak bola Malaysia, Safee Sali dan Akmal Rizal Ahmad Rakhli pun buka suara terkait performa  Harimau Malaya di Piala AFF 2020.

Safee Sali dan Akmal kompak menyebut program naturalisasi sebagai biang kerok kegagalan Malaysia.

Sebagai informasi, Malaysia membawa beberapa pemain naturalisasi di Piala AFF 2020 ini, ada nama Dion Cools hingga Guilherme de Paula.

Safee Sali bahkan terang-terangan menyebut bahwa program naturalisasi ini sudah gagal total sejak pertama kali dilakukan Malaysia pada 2018 lalu.

Baca Juga: Piala AFF 2020 – Kekuatan Singapura Pincang, Dua Pemain Kunci Ini Absen Jelang Lawan Timnas Indonesia 

“Selamat Garuda (julukan tim Indonesia). Kami harus mengaku kalah. Harimau Malaya perlu melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi masalahnya,” tutur Safee Sali dilansir SportFEAT.com dari Berita Harian.

"Bagi saya, sejak program naturalisasi pemain diperkenalkan, ini menjadi penyebab kegagalan terbesar bagi tim nasional," ujar penyerang legenda Malaysia itu.

Sementara itu, Akmal Rizal Ahmad Rakhli meminta FAM (Asosiasi Sepak Bola Malaysia) mempertimbangkan berbagai hal sebelum melakukan naturalisasi pemain.

Baca Juga: Piala AFF 2020 - Nasib Tan Cheng Hoe di Ujung Tanduk usai Malaysia Dibantai Timnas Indonesia

Sebab, beberapa pemain hasil naturalisasi belum mampu menunjukkan tajinya khususnya di lini depan. 

“Memang saya kecewa karena dalam beberapa tahun terakhir Malaysia tidak menghasilkan striker yang bagus,” jelas Akmal Rizal Ahmad Rakhli dikutip dari Stadium Astro.

“Program naturalisasi gagal. Sebelum Guilherme De Paula dan Liridon (Krasniqi), kami memiliki Mohamadou Sumareh yang pernah melakukan sesuatu sedikit lebih baik.”

“Jika program naturalisasi dilanjutkan, perlu dikaji sedalam-dalamnya selain usia pemainnya,” tambah Akmal.

Selain itu, Akmal menyebut bahwa timnas Malaysia kurang menjalani persiapan dalam menyambut Piala AFF 2020.

Terlebih, pelatih timnas Malaysia yakni Tan Cheng Hoe juga tak membawa  pemain yang terbaik.

Baca Juga: Piala AFF 2020 - H2H Timnas Indonesia vs Singapura, Tak Boleh Remehkan Skuad The Lions 

“Kegagalan timnas adalah kurangnya persiapan untuk menguji efektivitas taktis yang dimainkan Tan Cheng Hoe,” ungkap Akmal Rizal Ahmad Rakhli.

“Pemain yang dibawa ke Piala AFF kali ini terbatas dan bukan pemain terbaik di Liga Malaysia yang dibawa,” pungkas Akmal.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)