Bahkan, Irfan Fandi yang merupakan pemain keturunan Indonesia itu justru membeberkan titik lemah tim Singapura.
Seperti diketahui, Irfan Fandi memiliki darah keturunan Indonesia dari kakek buyutnya.
Pemain berusia 24 tahun itu mengakui Singapura kalah dalam segi kualitas individu.
Namun, Irfan Fandi menegaskan akan bekerja secara kolektif untuk menghentikan permainan individual skuad Garuda.
“Tim kami mungkin tidak memiliki banyak individu yang berbakat secara teknis (seperti Indonesia), tetapi sebagai tim kami kuat dalam semangat,” kata Irfan Fandi dilansir SportFEAT.com dari ESPN.
Lebih lanjut, Irfan Fandi mengatakan tak ada cara lain untuk menghentikan kekuatan individual dari Witan Sulaeman dkk selain dengan kerja sama tim.
“Saya pikir ini adalah aset terkuat kami, hanya memiliki kerja sama tim itu,” ungkap pemain keturunan Indonesia tersebut.