Find Us On Social Media :

Murid Valentino Rossi Bongkar Penyebab Rivalitas MotoGP Era Modern Meredup

Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) bersaing dengan Francesco Bagnaia (Ducati) pada MotoGP San Marino, 19 September 2021.(ANDREAS SOLARO)

SportFEAT.com – Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia membongkar penyebab rivalitas di MotoGP era modern yang meredup.

Francesco Bagnaia harus puas keluar sebagai runner-up di MotoGP 2021.

Bagnaia terpaksa gigit jari melihat sang rival yakni Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang keluar sebagai juara dunia hanya dengan selisih 26 poin.

Pembalap yang akrab disapa Pecco itu sejatinya masih berpeluang menjadi raja baru musim ini andai tak jatuh di seri MotoGP Emilia Romagna 2021.

Baca Juga: MotoGP 2022 - Senggol Murid Valentino Rossi, Fabio Quartararo PeDe Pertahankan Gelar Juara Dunia

 

Insiden kecelakaan tersebut justru memastikan Quartararo sebagai juara dunia MotoGP 2021.

Bukannya sakit hati gelar juara dunianya dicolong sang rival, murid Valentino Rossi tersebut justru menjadi orang pertama yang menyambut dan mengucapkan selamat untuk Quartararo di pit lane.

Pembalap jebolan VR46 Riders Academy itu memilih meredakan rivalitasnya dengan El Diablo.

Kejadian tersebut tentu cukup langka mengingat MotoGP era dulu sangat kental dengan rivalitas seperti yang ditunjukkan oleh beberapa pembalap seperti Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, Max Biaggi, Sete Gibernau hingga Marc Marquez.

Baru-baru ini, Francesco Bagnaia mengungkapkan penyebab rivalitas MotoGP era modern yang mulai meredup.

Baca Juga: Sama-sama Dianggap 'Gila' Nekat Promosi ke MotoGP, Rookie KTM Jadikan Fabio Quartararo Bukti Konkrit

Hal tersebut tak luput dari sikap respect atau hormat yang dimiliki para pembalap MotoGP.

"Saya pikir olahraga kami telah berubah, karena bertahun-tahun yang lalu tidak seperti ini,” kata Francesco Bagnaia dilansir SportFEAT.com dari Autosport.

“Dan saya pikir ini adalah kisah yang bagus dari olahraga kami, karena rasa hormat selalu menjadi hal utama.”

 Baca Juga: Manajer Honda Buka-bukaan! Sebut 5 Pembalap Ini Punya Karakter Berbeda, Ada Marc Marquez dan Jorge Lorenzo

"Dan lebih dari sebelumnya, saya pikir, dan saya merasa bahwa rasa hormat adalah hal utama," tutur Bagnaia.

Lebih lanjut, rasa hormat murid Valentino Rossi tersebut juga merembet ke paddock Ducati.

Bagnaia juga turut menghargai rekan setimnya yakni Jack Miller.

Di sepanjang MotoGP 2021 lalu, Francesco Bagnaia mengaku telah menjalin kerja sama yang luar biasa dengan Jack Miller.

“Saya pikir kami (bersama Jack Miller) telah menciptakan hal yang hebat di dalam paddock, karena suasana di paddock sangat tenang,” jelas Francesco Bagnaia.

“Kami banyak bekerja sama. Dan yang pasti itu adalah sesuatu yang banyak membantu pekerjaan kami, karena terkadang dia mencoba ban yang berbeda, saya mencoba sesuatu yang berbeda dan setelah sesi kami selalu berbicara tentang hasilnya,” ungkap Bagnaia.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Jorge Lorenzo Takut Mati saat Ngaspal

Di sisi lain, rasa hormat tersebut membuat Ducati menjadi tim paling ganas dengan merebut gelar konstruktor dan gelar tim di MotoGP 2021 lalu.

Murid Rossi itu pun merasa bersyukur mampu berbagi paddock dengan Jack Miller.

"Saya pikir Jack Miller adalah rekan setim yang hebat, karena ini sudah tahun ketiga kami  bersama dan kami saling mengenal sejak 2011 dan kami memiliki hubungan yang baik,” ujar pembalap asal Italia itu.

“Kami adalah dua pembalap yang cerdas dan saya pikir itu cara terbaik untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik," pungkas Francesco Bagnaia.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)