Find Us On Social Media :

Si Raja Bulu Tangkis Malaysia Hengkang dari Pelatnas? Begini Komentar Salah Satu Petinggi BAM

Tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.

SportFEAT.COM - Sekretaris Jenderal BAM Kenny Goh, buka suara soal rumor tunggal putra terbaik Malaysia Lee Zii Jia, yang hengkang dari pelatnas.

Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia bulu tangkis Negeri Jiran, Malaysia.

Sang raja bulu tangkis, Lee Zii Jia, dirumorkan hengkang dari pelatnas BAM (PBSI-nya Malaysia -red).

Kabar mengenai mundurnya pewaris Lee Chong Wei dari pelatnas telah menjadi perbincangan hangat dunia tepok bulu Malaysia dua hari terakhir.

Belum diketahui darimana kabar hengkangnya Lee Zii Jia mundur dari pelatnas BAM tersebut.

Baca Juga: Bukan Cuma untuk Tim Thomas Cup Indonesia, PBSI Jelasakan Alokasi Bonus Rp10 Miliar dari Pemerintah

Dalam berita yang berembus tersebut, Lee Zii Jia dilaporkan ingin bermain profesional alias independen.

Pemain berusia 23 tahun itu bahkan disebut akan menerima sejumlah uang dengan nominal besar andai memutuskan keluar pelatnas.

Akan tetapi, kabar tersebut langsung dibantah oleh Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh.

Kenny Goh menjelaskan ia sempat terkejut mendengar kabar bahwa pemain ranking tujuh dunia tersebut bakal hengkang dari pelatnas.

"Awalnya saya sendiri kaget baca beritanya," kata Kenny Goh, dikutip SportFeat dari Stadium Astro.

Pria berkacamata itu pun memastikan bahwa Lee Zii Jia masih masuk dalam daftar pemain nasional.

Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Malaysia Dirumorkan Ingin Keluar Pelatnas, BAM Tegas Membantah

"Zii Jia telah membantah bahwa dia akan meninggalkan BAM. Fokusnya masih pada pencapaian misi di (Olimpiade) Paris 2024," katanya.

"Dia masih di Proyek 2024," pungkas dia.

Di sisi lain, pendapat berbeda justru dilontarkan oleh legenda bulu tangkis Malaysia Rashid Sidek.

Eks pebulu tangkis tunggal putra terbaik Negeri Jiran itu untuk terus fokus menghadapi tantangan tahun depan.

"Jika untuk saat ini, itu tidak pantas (bagi dia untuk mengangkat kakinya)," kata Sidek.

"BAM telah memberikan prioritas kepadanya, dia adalah pilihan utama, apa yang dia inginkan semua dibagikan - dalam hal pelatihan dan turnamen.

"Tidak ada masalah baginya untuk menjadi pemain profesional," lanjut dia.

"Dia perlu lebih memikirkan untuk meningkatkan tingkat kelemahannya selain mental dan fisiknya untuk menghadapi turnamen besar," tutup Sidek.