SportFEAT.COM - Rider andalan Yamaha Fabio Quartararo merupakan ancaman terbesar Ducati merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.
Ducati masih belum mampu mengakhiri puasa gelar yang telah terjadi selama 14 tahun terakhir.
Pembalap terakhir pabrikan Italia yang berhasil merebut gelar juara dunia adalah Casey Stoner.
Rider berkebangsaan Australia tersebut tampil sebagai kampiun pada edisi MotoGP 2007 lalu.
Sejak saat itu, Ducati belum pernah lagi merebut titel juara dunia.
Baca Juga: Pembalap Andalan Pramac Racing Sebut Marc Marquez Seorang Superman Gara-gara Hal Ini
Di musim lalu, skuad Borgo Panigale hanya mampu merebut dua gelar hiburan yakni konstruktor dan tim terbaik.
Untuk gelar juara dunia sendiri direbut oleh pembalap andalan Yamaha, Fabio Quartararo.
"Kami melakukan pekerjaan kami. Kami kompetitif lagi tahun lalu dan ini sangat penting bagi sebuah brand," kata General Manajer Ducati Gigi Dall'Igna, dikutip dari Speedweek.com.
"Tapi itu tidak benar bagi penggemar, bagi saya dan para pembalap, karena hanya gelar juara pembalap yang dihitung di sana."
"Tetapi berada di posisi teratas selama bertahun-tahun sebagai sebuah pabrikan juga sangat berharga."
Pria berkebangsaan Italia itu juga menceritakan hal yang menghambat keinginan Ducati meraih gelar juara dunia.
Jika di musim-musim sebelumnya ada nama Marc Marquez, kali ada Fabio Quartararo yang menjadi penjegal timnya.
Baca Juga: MotoGP 2022 - Fabio Quartararo Pesimistis Pertahankan Gelar Juara Dunia, Ini Sebabnya!
"Selalu sulit untuk membicarakan pabrikan lain, tapi saya pikir Yamaha adalah pesaing terbesar saat ini," ujar Gigi Dall'Igna.
"Mereka memiliki pembalap bagus dalam diri Fabio Quartararo.
"Mereka memenangkan gelar, itu membuktikan bahwa mereka benar," pungkas dia.
Musim ini, Ducati memiliki delapan pembalap muda yang bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia.
Hal ini terjadi mengingat Ducati menurunkan empat tim musim depan.
Francesco Bagnaia dan Jack Miller masih menjadi andalan utama merebut titel perdana sejak 2007 lalu.