Semuanya dilalui tim bulu tangkis Indonesia tanpa pernah menelan kekalahan.
Namun kini, pemberian bonus dari Pemerintah lewat Kemenpora tersebut justru menuai polemik.
Pasalnya, baru-baru ini PBSI mengeluarkan siaran pers berupa penjelasan alokasi bonus Thomas Cup tersebut yang tidak akan hanya diperuntukkan tim Thomas Indonesia yang berjuang kemarin.
PBSI menjelaskan bahwa bonus itu juga akan digunakan untuk uang pembinaan, rekrutmen, pelatihan serta pengembangan bulu tangkis.
Baca Juga: Hasil Piala AFF 2020 - Timnas Indonesia Sukses Tahan Imbang Thailand, tapi Gagal Juara!
"Selain itu, juga ada alokasi untuk kegiatan rekrutment, pelatihan, dan pembinaan pemain agar proses penciptaan para juara di pelatnas Cipayung bisa terus berkelanjutan dan tidak terputus," kata Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna melalui siaran pers Humas PBSI, Selasa (28/12/2021).
Ada setidaknya dua alasan yang membuat isu-isu liar berkembang akibat penjelasan itu.
Pertama, dalam acara penghargaan, tertulis jelas bahwa bonus tersebut untuk tim Thomas Cup Indonesia, hanya saja memang berikutnya diikuti nama PBSI yang tersemat di dalam kurung.
Baca Juga: Persaingan Mulai Sengit Lagi, Herry IP Ungkap Target Utama Ganda Putra Indonesia pada 2022
Meski demikian, berdasarkan laman resmi Kemenpora, tertulis artikel dengan judul "Serahkan Bonus untuk Tim Thomas Cup 2020 kepada PBSI, Menpora Amali Tegaskan Pemerintah Perhatian Terhadap Atlet", yang makin menegaskan pemberian bonus itu untuk siapa.
"Pemerintah, negara benar-benar memperhatikan (atlet), cuma kan tidak bisa grasah-grusuh (mencairkan bonus) karena ini ada aturannya (undang-undang)," kata Zainudin Amali dikutip laman resmi Kemenpora.
Selain itu, pernyataan Zainudin Amali tersebut secara tak langsung juga mengindikasikan bahwa bonus 10 miliar memang diperuntukkan untuk tim Thomas.