SportFEAT.COM - PSSI membidik Yunani dan Kroasia sebagai lawan timnas Indonesia untuk FIFA Matchday pada Maret 2022.
Timnas Indonesia berpotensi menjajal kekuatan besar dunia dalam agenda FIFA Matchday.
Dua negara Eropa dibidik menjadi lawan Evan Dimas dan kolega pada Maret mendatang.
Negara yang dimaksud adalah Yunani dan Kroasia.
Apabila rencana tersebut terlaksana, ini akan menjadi pertandingan yang menarik bagi skuad Garuda.
Bagaimana tidak, kedua negara Benua Biru tersebut mempunyai sejarah apik di level internasional.
Yunani merupakan negara yang pernah menjadi juara Piala Eropa alias Euro 2004 silam.
Saat itu, Negeri Seribu Dewa sukses mengalahkan tuan rumah Portugal di babak final.
Yunani sendiri saat ini menempati posisi ke-55 ranking FIFA.
Sementara itu, Kroasia juga mempunyai prestasi tak kalah mentereng ketimbang Yunani.
Luka Modric dan kawan-kawan diketahui pernah membuat kejutan di Piala Dunia 2018 lalu yang dihelat di Rusia.
Tak masuk dalam tim unggulan, Kroasia justru mampu menembus babak puncak Piala Dunia 2018 silam.
Akan tetapi, Kroasia harus kalah dari Prancis dengan skor telak 1-4 dan membuat mereka harus puas menempati posisi runner-up.
Saat ini, Kroasia menduduki urutan ke-15 ranking FIFA terbaru.
Baca Juga: Motif Terselubung Klub Korea Selatan Pasang Asnawi Mangkualam Jadi Penyerang
Kabar mengenai Yunani dan Kroasia yang berpotensi menjadi lawan timnas Indonesia di FIFA Matchday juga telah diamini oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi.
"Nah untuk yang FIFA Match Day Maret (2022)," tutur Yunus Nusi, dikutip SportFeat dari BolaSport.com.
"Kami lagi komunikasi dengan Yunani sama Kroasia," timpal pria asal Gorontalo tersebut.
Terlepas dari itu, tim asuhan Shin Tae-yong juga telah merencanakan pertandingan FIFA Matchday untuk bulan Januari.
Timnas Indonesia direncanakan akan menghadapi Bangladesh dan Brunei Darrusalam untuk agenda FIFA Matchday bulan ini.
Pertandingan akan digelar di Bali, namun untuk waktu pelaksanaan masih belum diputuskan.
"Untuk Januari ini kita lagi komunikasi dengan Bangladesh karena Bangladesh mau ke sini, tapi dua kali main," ucap Yunus Nusi.
"Jadi kalau Bangladesh minta dua kali, main lawan Brunei Darussalam tidak jadi."
"Karena aturannya FIFA Match Day hanya dua kali match," pungkas dia.