Find Us On Social Media :

Bocor! Ternyata Ini 3 Gelar Juara Dunia yang Paling Bermakna bagi Valentino Rossi

Valentino Rossi saat memenangi MotoGP 2008.

SportFEAT.COM - Pembalap kawakan Italia Valentino Rossi membeberkan tiga gelar juara dunia paling bermakna baginya.

Valentino Rossi merupakan salah satu pembalap terbaik di dunia.

Pembalap berjuluk The Doctor itu mengawali karier di lintasan balap pada 1995 lalu tepatnya di kelas 125cc.

Sedangkan MotoGP 2021 menjadi perlombaan terakhir Valentino Rossi sebagai pembalap profesional.

Lebih dari 26 tahun mengabdi, pria kelahiran Urbino tersebut sudah mencicipi banyak kemenangan.

 Baca Juga: Fabio Quartararo Terusik Bayang-bayang Kehadiran Bocah Ajaib Ini di MotoGP

Rossi tercatat berhasil meraih sembilan kali gelar juara dunia di berbagai kelas.

Meski begitu, The Doctor menceritakan hanya ada tiga titel yang paling bermakna dalam kariernya.

Yang pertama adalah saat dirinya memenangi perlombaan di kelas 500cc pada 2001 lalu.

Gelar tersebut bermakna bagi Rossi karena itu merupakan ajang terakhir dengan menggunakan motor bermesin dua tak.

Kemenangan kedua yang paling bermakna sepanjang karier profesional Rossi terjadi tiga tahun berselan tepatnya pada 2004.

Gelar bersama Yamaha kala itu spesial karena pertama kalinya memenangi kejuaraan dunia menggunakan mesin empat tak.

“Saya rasa yang pertama adalah 2001, ketika berhasil memenangi gelar terakhir di kelas 500cc yang memakai motor bermesin 2-tak," kata Rossi.

“Berikutnya kemenangan pada 2004, saat saya berhasil menjadi juara dunia MotoGP bermesin 4-tak untuk kali pertama bersama Yamaha," timpalnya.

Baca Juga: Jorge Lorenzo Sarankan Joan Mir Jangan Terima Repsol Honda, Rumit! Mending Pilih Tim Ini

Valentino Rossi juga menyebut gelar bergengsi terakhir yang spesial adalah saat merebut trofi juara dunia MotoGP 2008.

Rossi menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat kemenangan tiga tahun silam tersebut penting dalam kariernya.

Saat itu, ia baru saja kalah beruntun dalam dua musim terakhir dari Nicky Hayden (2006) dan Casey Stoner (2007).

Karena fakta tersebut, banyak pihak menilai masa keemasan Valentino Rossi telah berakhir.

Namun bukan Rossi namanya kalau tak bisa membungkam kritik.

Setahun berselang, pembalap kawakan Italia itumembuktikan bahwa dirinya belum habis dengan keluar sebagai juara dunia.

Pergantian ban menjadi rahasia kesuksesan Rossi menjadi juara dunia sekaligus menjawab kritik yang diarahkan kepadanya.

Baca Juga: Bos Yamaha Ngebet Pertahankan Sang Juara Dunia MotoGP 2021, tapi...

“Biasanya, karier Anda akan mulai habis ketika mendekati usia 30 tahun," kenang Rossi, dikutip SportFeat dari Speedweek.

"Tetapi, ketika iitu saya meminta pemasok ban untuk saya diganti dari Michelin ke Bridgestone.

"Itulah salah satu penyebab mengapa saya mampu bangkit pada 2008,” lanjut kekasih Francesca Sofia Novello tersebut.

“Dalam perjalanan merebut gelar MotoGP 2008, saya berhasil mengalahkan sederet pembalap top saat itu seperti Jorge Lorenzo, Stoner, dan Dani Pedrosa."