Find Us On Social Media :

MotoGP 2022 Jadi Ultimatum Johann Zarco Buktikan Diri di Ducati, Jajaran Pesaing Berat Antre

Pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco saat balapan di MotoGP Jerman 2021, Sirkuit Sachsenring, Minggu (20/6/2021).

SportFEAT.com - Johann Zarco beri ultimatum diri sendiri, MotoGP 2022 akan jadi kesempatan terakhirnya buktikan diri jadi pembalap papan atas.

Pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco tidak bisa lagi bersantai menuju MotoGP 2022.

Johann Zarco telah melihat bahwa MotoGP 2022 akan jadi kesempatn terakhirnya untuk mengambil langkah pasti di MotoGP.

MotoGP 2022 akan jadi musim keenam Zarco di kelas premier.

Sampai tahun ini, Zarco sama sekali belum berhasil mencicipi gelar juara.

Baca Juga: Cabut dari Yamaha, Maverick Vinales Ingin Jadi Hero di Aprilia

Paling bagus, pembalap 31 tahun itu meraih podium runner-up.

Itupun baru bisa ia capai di musim 2021 lalu bersama Pramac.

"Di kelas utama, impian saya untuk meraih gealr juara atau paling tidak performa yang dominan masih belum terwujud," kata Johann Zarco dikutip Sportfeat dari Motosan.es.

Petualangan Zarco di MotoGP 2021 menukik tajam.

Di awal musim sampai pertengahan, ia sukses tampil bersaing sengit dengan rekan senegaranya Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).

Saat itu Zarco bahkan sempat nangkring di peringkat kedua klasemen sementara.

Ia juga sempat dijagokan bisa jadi pesaing Fabio Quartararo merengkuh juara dunia.

Baca Juga: Sang Bos Bongkar Sebuah Rahasia! Yamaha Ternyata Punya Utang kepada Valentino Rossi

Namun setelah jeda musim panas, penampilan Zarco justru menurun.

Jangankan podium lagi, menembus lima besar saja sulit.

Keberadaan Zarco yang awalnya dielu-elukan Pramac semakin meredup.

Terutama setelah ia kalah saing dengan rekan setimnya sekaligus pembalap rookie, Jorge Martin.

Baca Juga: Target Utama Witan Sulaeman Ingin Cepat-cepat Kembali Gabung Lechia Gdansk

Jorge Martin justru melesat di paruh kedua MotoGP 2021. Sampai sekarang, Martin bahkan digadang-gadang bisa tembus tim pabrikan Ducati di musim depan.

"Ada sesuatu dalam diri saya yang belum saya buka," kata Zarco.

"Saya tidak merasa telah menyelesaikan sesuatu."

"Sebaliknya, ini harus saya jadikan motivasi bercita-cita untuk mencapai sesuatu yang ebsar," tukasnya.

Sejatinya bukan hanya Jorge Martin yang bisa mengancam karier Zarco, deretan pembalap muda Ducati lainnya berpotensi jadi pesaing berat yang harus ia kalahkan.

Misalnya Enea Bastianini, Luca Marini serta dua rookie tahun ini, Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio.

Menjadikan MotoGP 2022 kesempatan terakhir, akan jadi tantangan besar bagi Johann Zarco.

Baca Juga: Menjelma Lebih Ganas, Ducati Guncang Keseimbangan Tim di MotoGP 2022

Di musim ini nanti, rencananya akan ada 20 seri balapan yang akan sangat menuntut kebugaran fisik pembalap 31 tahun itu.

"Anda dapat menikmati 20 seri Grand Prix dan berada di puncak setiap balapan," katanya.

"Tappi terkadang Anda bisa merasa lelah dengan balapan beruntun. Jadwalnya ada enam seri beruntun."

"Tapi ya kita lihat saja, semua akan tergantung pada bagaimana pandemi Covid-19 berlangsung," pungkas Zarco.