Penampilan apik yang ditunjukkan Rossi di lintasan balap plus sikap The Doctor yang nyentrik memukau Quartararo.
“Valentino adalah satu-satunya pembalap, hingga sekarang," ungkap Quartararo, dikutip SportFeat dari Motosan.
"Meski saya mengenalnya bertahun-tahun, menghasilkan efek tertentu ketika saya melihatnya, karena saya masih memandangnya sebagai seorang idola.
"Sama seperti saat saya berusia empat atau lima tahun,” lanjut dia.
Baca Juga: 3 Perubahan Drastis yang Dirasakan Valentino Rossi Setelah Resmi Pensiun mulai MotoGP 2022
Rider berjuluk El Diablo itu bahkan menyebut dirinya masih gugup ketika berjumpa dengan Valentino Rossi.
“Itu sangat keren. Saya menghormatinya karena bukan hanya saya menjadi gugup, tapi juga selalu spesial bersama idola Anda," tutur Quartararo.
"Bicara kepada Anda, dapat berbincang dengannya mengenai berbagai topik. Dia juga mengundang saya ke ranch.
"Dia tidak memberi saya keinginan jadi pembalap saja, tapi rider MotoGP yang sukses," timpal rider 23 tahun tersebut.
Di sisi lain, Fabio Quartararo mengakui bahwa dirinya sempat merasakan kehilangan saat sang idola memutuskan pensiun di akhir musim.
“Itu sesuatu yang sangat spesial, karena itu adalah balapan terakhir Vale. Itu sangat berbeda," kata Quartararo.
"Saya masih sulit menerima kenyataan kalau dia tidak akan berkompetisi lagi. Bahkan saat saya belum lahir, dia sudah tampil dalam kejuaraan dunia.
"Jadi saya merasa sesuatu yang sangat spesial dalam perpisahannya,” pungkas pria kelahiran Nice tersebut.