Find Us On Social Media :

Terungkap! Ternyata Ini Biang Kerok yang Bikin Pesepak Bola asal Papua Gagal Mentas di Liga Thailand

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jendral PSSI, Yunus Nusi, sedang memberikan keterangan kepada awak media di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, 6 November 2021.

Walhasil, Yunus memastikan PSSI tidak bisa mengeluarkan Sertifikat Transfer Internasional (International Transfer Certificate/ITC) tanpa adanya TMS.

ITC sendiri menjadi syarat bagi pesepak bola yang ingin berkarier di luar negeri.

Menurut Yunus, TMS seharusnya dilaporkan terlebih dahulu ke Federasi Sepak Bola Thailand lalu diteruskan ke PSSI untuk ditindaklanjuti.

"ITC hanya bisa dikeluarkan setelah Lampang FC setelah melakukan proses Transfer Matching System (TMS), kemudian dikirimkan ke PSSI," kata Yunus.

"Kami sampai detik ini tidak pernah menerima itu. Jadi bagaimana kami mau mengeluarkan ITC?" lanjutnya, seperti dikutip SportFeat dari Antara.

Baca Juga: Persib Bandung Kedatangan 2 Pemain Timnas Indonesia Jelang Duel Kontra Bali United

Yunus Nusi juga menolak jika kegagalan transfer Samuel adalah kesalahan dari PSSI.

Tuduhan itu mengalir deras terutama melalui media sosial.

"Jangan menyalahkan PSSI. Bukan PSSI menghambat atau menghalang-halangi sang pemain," ucap Yunus.

"Semua itu ada aturan dan administrasinya," timpalnya.

Di sisi lain, pihak Lampang FC rupanya juga telah mengakui kesalahan yang mereka lakukan.

Kontestan kasta kedua Liga Thailand itu menyebut pihaknya memang gagal menyelesaikan TMS sehingga membuat transfer Samuel tak terlaksana.

"Kesalahan itu berkaitan dengan aplikasi ITC yang paling lambat harus dipenuhi pada 7 Januari 2022," tulis Lampang FC, dalam media sosialnya.

"Namun, dokumen itu tidak dapat diselesaikan sampai batas waktu tersebut. Akibatnya, transfer Samuel Balinsa tidak selesai sepenuhnya dan tidak bisa didaftarkan musim ini."

Lampang FC yang diwakili sang presiden pun mengucapkan maaf atas kesalahan yang dilakukan pihaknya.

Baca Juga: Nasib Tragis Petinju 26 Tahun Berdarah Rusia, Tewas usai Koma 10 Hari Gara-gara Pembengkakan Otak

"Saya selaku Presiden Lampang FC dan manajemen tim mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang tidak dapat diselesaikan tepat waktu," ucap sang Presiden.

"Saya benar-benar minta maaf atas kekecewaaan ini bagi kedua belah pihak," pungkasnya.