Sebelumnya, Shin Tae-yong menyodorkan empat nama, yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Kevin Diks ke PSSI pada November 2021 lalu.
Namun, pada akhirnya nama Kevin Diks dicoret dan digantikan oleh Ragnar Oeratmangoen lantaran posisinya sama dengan Sandy Walsh.
Pernyataan di atas pun diaminkan oleh anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani.
Baca Juga: Gara-gara Ukir Sejarah, Perempuan 18 Tahun Ini Bikin Para Pemain Timnas Putri Indonesia Termotivasi
Hasani menceritakan bahwa PSSI sejatinya tak berencana memanggil pemain keturunan untuk dinaturalisasi.
Akan tetapi, karena target yang dibebankan kepada Shin Tae-yong membuat PSSI akhirnya luluh.
"Jadi PSSI tidak ada rencana untuk membuat naturalisasi termasuk pemain keturunan,” ujar Hasani Abdulgan, dikutip SportFeat dari BolaSport.com.
“Tetapi kami PSSI menntut kepada Shin Tae-yong sebagai pelatih untuk membawa timnas Indonesia paling tidak menjuarai ternamen di ASEAN,”
“Di ASEAN itu ada dua, SEA Games dan Piala AFF. Bukan berarti Piala AFF tahun ini atau dua tahun lagi.
"Namun, namun semasa kontraknya paling tidak dia sanggup membawa timnas Indonesia menjadi juara pada satu diantara dua turnamen itu," lanjut dia.
Hasani menjelaskan bahwa PSSI sebenarnya sempat ragu dengan syarat yang diajukan Shin Tae-yong dengan memanggil pemain keturunan.
Namun, akhirnya PSSI menyadari bahwa yang diminta adalah pemain keturunan yang memang memiliki darah Indonesia.
Hal ini tentu saja berbeda dengan pemain non keturunan yang langsung dinaturalisasi dengan pemain yang memang berdarah Indonesia.
Baca Juga: KABAR DUKA - Eks Pemain Galatasaray Tewas di Usia 27 Tahun Gara-gara Tragedi Kecelakaan Mobil
“Awalnya kami juga terjadi perdebatan, ini naturalisasi lagi saja. Namun, setelah kami pelajari semua, naturalisasi pemain yang tidak punya keturunan itu sangat berbeda dengan yang memiliki keturunan,” ucap Hasani.
“Ternyata jauh lebih mudah jika kami melihat aturan FIFA. Lalu diajukan empat nama oleh Shin Tae-yong. Semua pemain belakang. Soal teknis alasannya itu dia yang lebih tahu.
“Saya lihat prosesnya lambat. Lalu Ketua PSSI bilang ke saya 'Pak Hasani, tolong dong bantu urusin ini' saya bilang oke," timpal Hasani.
"Itu kira-kira pada November 2021. Begitu diberikan tanggung jawab, saya pikir harus segera diselesaikan"