Find Us On Social Media :

Merelakan Satu Sosok Ini Pergi Menjadi Kesalahan Terbesar Repsol Honda

Enam dari sembilan tahun yang ia habiskan di Repsol Honda, Marquez bertandem dengan Dani Pedrosa

SportFEAT.COM - Mantan manajer Repsol Honda Livio Suppo menyebut melepaskan Dani Pedrosa hengkang menjadi kesalahan terbesar mereka.

Repsol Honda mengalami kesulitan dalam dua musim terakhir ini.

Pabrikan asal Jepang itu tercatat selalu gagal menjadi juara dunia.

Absennya Marc Marquez di awal musim MotoGP 2020 menjadi penyebab terbesar Repsol Honda merana.

 Baca Juga: Bukan Gelar Juara Dunia, Ini Target Rekan Setim Maverick Vinales di MotoGP 2022

Seperti yang diketahui, rider berjuluk The Baby Alien itu mengalami cedera patah tulang lengan kanan saat tampil di Sirkuit Jerez, Maret 2020 lalu.

Marquez absen semusim penuh dan baru kembali saat perlombaan MotoGP Portugal 2021.

Kendati baru comeback di seri ketiga, Marquez nyatanya masih menjadi senjata andalan Repsol Honda dengan catatan tiga kali naik podium kemenangan.

Dengan fakta tersebut, tak bisa disangkal bahwa absennya Marc Marquez menjadi kerugian tersendiri bagi pabrikan berlogo Sayap Tunggal itu.

Namun demikian, pernyataan berbeda justru diungkapkan oleh sang mantan manajer Repsol.Honda, Livio Suppo.

Suppo menjelaskan bahwa ada satu kesalahan terbesar Honda yang membuat mereka menderita.

Kesalahan yang dimaksud adalah melepaskan sang mantan pembalap Dani Pedrosa.

Baca Juga: MotoGP 2022 - Bentuk Perhatian Valentino Rossi untuk Para Muridnya Meski Telah Pensiun

"Tahun lalu jelas, perkembangannya tidak berjalan ke arah yang benar, seolah-olah mereka mengabaikan sinyal yang mereka terima dari trek dan dari pembalap itu sendiri,” kata Suppo seperti dilansir SportFeat dari AS.

“Banyak kesalahan telah dibuat dan saya minta maaf karena saya sangat dekat dengan Honda dan sejarahnya tidak dipertanyakan.

"Misalnya, Itu adalah kesalahan untuk membiarkan Dani Pedrosa pergi," lanjut Livio Suppo.

“Itu menunjukkan bahwa perkembangan motor berjalan ke satu arah di mana hanya Marc yang bisa kuat di atas RC213V.”

Lebih jauh, Repsol Honda belum memiliki persiapan ketika Marc Marquez absen.

"Mereka tidak memiliki persiapan apa pun setelah kehilangan Marc," tutur Suppo.

"Saya sangat sedih Honda harus berjuang seperti ini sekarang, karena ketika saya meninggalkan tim setelah musim 2017 kami sangat kuat, kami adalah referensi untuk semua orang.

“Saya berharap Marc baik-baik saja, karena kontribusinya sangat besar, mengingat hasil pembalap Honda lainnya belum bagus," lanjutnya.

"Itu menunjukkan bahwa perkembangan motornya mungkin tidak berjalan ke arah yang benar," tutup dia.