Baca Juga: Juara Dunia Moto2 Sekaligus Rookie KTM Sudah Temui Kesulitan Ini Jelang Shakedown Test MotoGP 2022
Agenda terdekatnya adalah mengikuti tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Sepang (5-6 Februari) dan Sirkuit Mandalika (11-13 Februari) mendatang.
Dovizioso pun menganggap bahwa tes pramusim MotoGP 2022 sangat berharga untuk dirinya khususnya memahami karakter motor.
“Tes di Malaysia nanti sangat penting karena kami harus memastikan harus seperti apa setelan motor untuk musim 2022," kata Dovizioso.
"Tes lima hari (dua hari di Sepang, tiga hari di Mandalika) nanti sangat penting untuk beradaptasi dengan motor.
“Masih banyak area yang bisa dikembangkan. Saya sudah mematok target untuk secepat mungkin meningkatkan semua potensi yang ada,” lanjutnya.
Salah satu masalah yang menerpa Andrea Dovizioso adalah soal ban.
Rider 35 tahun itu menilai ban langsiran baru keluaran Michelin membuatnya harus mengubah gaya balapnya.
“Ban yang kami pakai pada 2020 otomatis mengubah cara Anda melakukan pengereman," ungkap Dovizioso, dikutip SportFeat dari Speedweek.
"Ini sama dengan yang terjadi bersama Yamaha. Anda harus memperlakukan ban secara berbeda."
Selain itu, Andrea Dovizioso juga mengatakan bahwa dirinya harus mengubah cara mengerem yang berbeda dengan motor Desmosedici.
“Saya mampu membuat progres bagus pada dua balapan terakhir tahun lalu karena benar-benar mengubah cara mengerem," tutur Dovizioso.
"Itu disebabkan Yamaha membutuhkan sesuatu yang berbeda dibanding Ducati.
"Gaya balap untuk mengendalikan Yamaha, menurut saya, masih belum terasa natural," lanjutnya.
"Memang itu tidak mudah tetapi saya kira sangat mungkin untuk mengubah gaya balap," tandas rider kelahiran Forlimpopoli tersebut.
Baca Juga: Ada yang Tak Menyangka Fabio Quartararo Jadi Juara Dunia MotoGP 2021