Baca Juga: Siap Debut, Ganda Campuran Anyar Malaysia Bakal Tampil di Turnamen Tertua di Dunia Ini
Tetapi Razali punya alasan sendiri soal itu.
"Kami belajar dari pengalaman kami, terutama tahun lalu," katanya.
"Bahwa harus ada keseimbangan antara pembalap berpengalaman dan pembalap muda."
"Strategi kami adalah memastikan adanya keseimbangan antara yang muda dan senior," tukasnya.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Target Utama Pembalap Debutan KTM pada MotoGP 2022
Razali mengklaim sampai saat ini banyak pembalap muda yang mengincar kursi RNF Yamaha.
Semua itu berkat tuah dari kesuksesan Fabio Quartararo.
"Dan para pembalap muda, jika Anda tahu, banyak yang ingin bergabung dengan kami," ucap Razali.
"Saya pikir banyak pembalap di luar sana akan senang berada di Yamaha."
"Tentu saja, karena mereka melihat apa yang telah dilakukan Fabio," tukas pria asal Malaysia itu.
Fabio Quartararo didatangkan Razali ke Petronas Yamaha pada musim 2019.
Awalnya banyak yang meremehkan pembalap 22 tahun itu lantaran jarang juara sewaktu masih di kelas Moto2.
Namun, di musim itu Fabio Quartararo malah menjelma jadi rookie ganas yang sukses menyaingi Marc Marquez.
Baca Juga: Begini Reaksi Shin Tae-yong soal Proses Naturalisasi 4 Pemain Keturunan untuk Timnas Indonesia
Dan kini Fabio Quartararo sudah jadi juara dunia di musim lalu.
Harapan yang sama juga terlintas dalam benak Razali ketika ia memutuskan mendatangkan Darryn Binder.
"Jika Darryn melakukannya dengan baik, kami akan mempertahankannya. Itu rencana kami," tukas Razali.