Baju balap Bradl yang seharusnya berwarna merah-biru langit khas HRC pun berubah jadi warna Repsol.
Meski ukurannya cukup, Bradl mengaku bahwa ia tetap merasa 'tersiksa' dengan baju balap ukuran Pol.
"Akan lebih baik jika itu baju balap milik saya sendiri, tapi saya harus memakai punya Pol Espargaro," katanya.
"Saya benar-benar harus menahan diri saya di sana."
"Sepatu bot dan sarung tangannya terlalu kecil untuk saya!"
Baca Juga: Aroma Persaingan Pasar Pembalap MotoGP 2022 Sudah Tercium, Nasib Pol Espargaro di Ujung Tanduk?
Perlengkapan milik Bradl akhirnya tiba di Sepang pada hari Rabu alias hari terakhir Shakedown Test MotoGP 2022.
"Baru hari Rabu saya pakai barang saya sendiri," kata Bradl.
"Itu benar-benar seperti hidup di alam berbeda (pakai barang orang lain)."
Baca Juga: Darryn Binder Datang, Bertambah Lagi Daftar 'Perang Saudara' di MotoGP 2022
"Kargo dari Abu Dhabi baru tiba di paddock Rabu sore. Pesawat dari sana ke Kuala Lumpur memang tidak terbang setiap hari."
"Sehingga risiko kargo datang terlambat selalu ada."
"Kalau saja Pol tidak punya kontrak dengan Dainese, saya akan terlihat bodoh (tak bisa apa-apa)," ujar Stefan Bradl.