Sebagai informasi, sebelum menyadari tentang gangguan kecemasan ini, Stoner sudah mengidap sindrom kelelahan kronis bertahun-tahun.
Akibat sindrom kekalahan itu, Stoner mudah merasakan letih dan harus banyak istirahat.
Sindrom kelelahan kronis yang ia derita pertama kali menyerang pada 2009 hingga membuatnya absen di tiga seri balapan MotoGP.
Baca Juga: Pembalap Debutan MotoGP 2022 Kesal dengan Casey Stoner, Begini Ceritanya
Stoner sedikit menyesal mengapa ia baru tahu mengidap gangguan kecemasan.
Eks pembalap berusia 36 tahun itu berandai-andai, jika mengetahui sejak awal mungkin kecemasan itu akan lebih mudah diatasi.
Gangguan kecemasan yang dialami Stoner cukup mempengaruhi performanya.
Stoner mengungkap ketika kecemasan itu datang, punggungnya terasa seperti terkunci diantara tulang belikat.
Bahkan, punggung saya terasa terkunci kaku di antara tulang belikat," ungkapnya.
"Sekarang saya bisa sangat merasakanya jika kecemasan itu datang, rasanya sungguh tidak nyaman."