Baca Juga: Mewah! Suzuki Ecstar Pamerkan Livery Motor Baru untuk MotoGP 2022
"Dovi membalap untuk Ducati selama delapan tahun, lalu harus pindah ke Yamaha tanpa tes. Jadi dia butuh waktu adaptasi.
“Kami pun sudah membahas masalah ini. Kami bilang dia tidak perlu mencoba hal-hal gila," lanjutnya.
Pria berkebangsaan Belanda itu juga tak menampik Andrea Dovizioso mempunyai peran penting untuk Yamaha khususnya dalam pengembangan YZR-M1.
"Seharusnya itu hanya periode baginya untuk mencari tahu kekuatan dan kelemahan Yamaha dan membantu kami untuk mengembangkan motor di masa depan," ujar Zeelenberg.
Zeelenberg bahkan tak ragu menyebut rider berusia 35 tahun itu memiliki peran tak kalah krusial ketimbang Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli.
"Saya pikir semua pembalap bisa dan akan membantu (mengembangkan motor), termasuk yang lebih muda seperti Fabio dan Franco," ucap Zeelenberg.
Baca Juga: Marc Marquez Punya Motif Rahasia Tampil di Tes Pramusim MotoGP 2022 di Sepang
"Keduanya punya kekuatan masing-masing. Tetapi tentu Andrea memiliki pengalaman paling banyak.
"Dia punya banyak pengetahuan yang didapat di Ducati. Ini berharga bagi Yamaha. Dia bisa memberi tahu kami di mana M1 perlu ditingkatkan."
Lebih jauh, pria berusia 55 tahun itu juga membeberkan beberapa keunggulan Andrea Dovizioso sebagai pembalap senior.
"Saat Andrea tiba, kami mengetahui bahwa dia adalah orang yang sangat presisi, dia seorang perfeksionis," tutur Zeelenberg.
"Dia mengamati semuanya dengan cermat dan mampu memahami motor dengan sangat baik. Dia ingin mengerti setiap detail motor dan paketnya."