SportFeat.com - Tak kunjung memperbarui kontraknya dengan Suzuki, Pemenang MotoGP 2020 Joan Mir jadikan Tes Pra-musim untuk menentukan masa depannya di Suzuki.
Sebelum mengarungi seri yang panjang motoGP musim 2022, biasanya akan diadakan tes pra musim MotoGp.
Pada tahun ini Sepang, Malaysia dan Mandalika, Indonesia menjadi venue untuk para pemacu kendaraan MotoGP mengetes performa motor mereka.
Ajang ini juga menjadi tempat pemanasan dan beradaptasi bagi para pembalap dengan motor barunya yang akan digunakan sepanjang musim 2022.
Sebelum ajang MotoGP tahun 2022 bergulir, biasanya para pembalap akan memastikan masa depannya atau memperbaharui kontrak mereka dengan pabrikannya.
Baca Juga: Pembalap Debutan KTM Engga Sabar Curi Ilmu Marc Marquez di MotoGP 2022
Namun cerita berbeda dilakoni sang juara dunia dua musim lalu, Joan Mir.
Joan Mir memilih memanfaatkan tes pra-musim ini untuk menentukan masa depannya setelah musim 2022.
Peforma Suzuki GSX-RR akan berperan penting bagaimana Mir dalam menyikapi kontraknya.
Mir yang sebelumnya diminati Honda dan Ducati, akhirnya berlabuh kepelukan Suzuki pada tahun 2019 dengan status pembalap rookie.
Di musim 2019 karirnya sempat mengalami penurunan akibat cedera yang ia alami yang menyebabkan Mir hanya berada di peringkat 12 klasemen akhir musim.
Namun dimusim 2020 walau hanya menang 1 kali seri, dan koleksi 7 podium, Mir berhasil keluar sebagai juara dunia MotoGP 2020.
Baca Juga: Fabio Quartararo inginkan Satu Hal Ini dari Yamaha Agar Ngegas di MotoGP 2022
Di musim 2021 Pembalap asal Spanyol itu berhasil menutup musim di posisi 3 klasemen.
Namun pada musim 2021 adalah musim yang sulit bagi Mir.
Pasalnya Mir gagal memimpin lmenjadi pemenang dalam satu seri pun.
Mir juga sempat mengkritik dengan level pengembangan GSX-RR yang dirasa sangat lambat.
Ketidakjelasan kontrak mir membuat Mir menjadi komoditas panas dibursa transfer pembalap untuk tahun 2023.
Namun Suzuki dapat sedikit bernafas dengan lega, pasalnya Mir cukup terkesan dengan upaya pengembangan GSX-RR sepanjang musim dingin.
"Sejujurnya, tes itu penting bagi saya. untuk memahami segalanya." ucap Mir dilansir dari Crash.net
"Saya merasa hebat disini, saya merasa di rumah sendiri. tapai perubahan adalah sesuatu yang dibeberapa momen bisa bagus juga. Tapi saya tidak bisa berbicara lebih banyak karena belum diputuskan." imbuh pemain berusia 24 tahun tersebut.
Seperti halnya di Yamaha, pembalap Suzuki menuntut untuk pabrikan meningkatkan top speed motor yang akan dibawa di MotoGP musim 2022.
Baca Juga: Mewah! Suzuki Ecstar Pamerkan Livery Motor Baru untuk MotoGP 2022
Mir juga mengeluhkan bagaimana di trek lurus pabrikan Suzuki tidak dapat mengimbangi kecepatan pabrikan Ducati.
Namun Mir yakin Suzuki sudah berjuang semaksimal mungkin untuk meningkatkan kualitas motornya.
"Di tahun lalu, sesuatu terjadi, dan hal hal-hal yang mereka bawa bukanlah langkah yang dibuat oleh yang lain. Dan Suzuki tahu itu. Dan tahun ini mereka melakukan banyak upaya untuk membawa lebih banyak brang dari biasanya." tambahnya.