"Kami membuat pilihan yang salah untuk membuat time attack. kami hanya memiliki 2 ban, kami memulai dengan soft. Saya keluar tetapi saya tidak membuat waktu putaran yang baik," kata Mir.
“Bagian depan sama (ban bekas). Saya berhenti, menggunakan ban depan lunak bekas dan belakang baru dan sangat sulit untuk mencatat waktu lap," tambahnya.
Baca Juga: Jalani Tes Pramusim MotoGP 2022 Mandalika. Seberapa Pentingkah bagi Para Pembalap?
"Saya membuat laptime dengan bagian belakang yang bekas dan bagian depan yang keras, 0,3 detik ini, kami sangat dekat. Saya pikir ada margin. Tapi kami di sini bukan untuk menyerang waktu."
Seandainya Mir mampu menampilkan hasil maksimal dari simulasi kualifikasinya dan memperoleh 0,3 detik lebih cepat dari yang disebutkan, mungkin saja waktu putarannya akan menempatkannya pada rekor kecepatan putaran bersama Enea Bastianini dan Aleix Espargaro.
Baca Juga: Hasrat Marc Marquez Rebut Juara Dunia MotoGP 2022 Terhalang Masalah Ini
Setelah merampungkan tes pramusim di Sepang, kini Joan Mir akan berfokus pada tes pramusim yang akan di Mandalika besok.
"Hampir semua. Tapi kami harus mengkonfirmasi banyak hal di Mandalika," ungkap juara dunia MotoGP 2020 itu.
Joan Mir juga merasa jika elektronik pada motonya sudah bekerja jauh lebih baik dan bisa cukup cepat dan sangat konsisten pada kecepatan.
Baca Juga: China dan 2 Negara Raksasa Lain Absen, Ini Daftar Lengkap Peserta Kejuaraan Beregu Asia 2022
Mir juga merasakan peningkatan mesin yang ditunjukan selama dua hari tes di sepang kemarin adalah langkah yang besar.
"Kami sudah dekat. Kami meningkatkan top speed kami," kata pembalap bernama lengkap Joan Mir Mayrata itu.
"Kami tahu kami memliki motor yang cepat, tetapi kami selalu merasa kesulitan dengan Ducati."
"Sedikit lebih banyak kekuatan adalah bantuan besar, Saya berharap keuntungan ini mejadi jauh lebih baik," tambah juara MotoGP 2020 itu.