SportFEAT.com – Pelatih Manchester City, Pep Guardiola tak permasalahkan Oleksandr Zinchenko yang turun ikut demonstrasi menentang invasi Rusia ke Ukraina.
Seperti yang kita tahu, Rusia mulai melakukan invasi ke negara Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Kecaman banyak datang untuk tindakan yang dilakukan Rusia.
Dari dunia olahraga sepkabola, Uefa memutuskan untuk memindahkan laga final Champions League yang seharusnya digelar di St Petersburg lalu dipindahkan ke Paris.
Klub besar Jerman, Bayern Munchen juga mengkonfirmasi jika stadion Allianz Arena akan dinyalakan dengan warna kuning biru seperti warna bendera Ukraina sebagai bentuk solidaritas.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Biang Keladi yang Bikin VR46 Team Gagal Jalin Kerjasama dengan Aramco
Di sisi lain, Oleksandr Zinchenko merupakan pemain asal Ukraina yang bermain untuk klub Manchester City.
Zinchenko turun langsung ke jalan bersama dengan sebuah kelompok di Manchester yang berdemonstrasi menentang invasi Rusia.
Pelatih Zinchenko, Pep Guardiola tidak mempermasalahkan tindakan yang dia lakukan.
Bagi Pep, yang terpenting Zinchenko siap untuk pertandingan melawan Everton Sabtu malam.
Baca Juga: Kejar Ketertinggalan, BAM Gerak Cepat Tunjuk Pelatih Ganda Putri Baru
“Kami berbicara secara pribadi dengan semua orang yang telah berbicara,” ungkap Pep.
“Ini adalah berita utama hari ini di seluruh dunia, dan ini menjadi perhatian, tetapi Zinchenko adalah pria yang sangat kuat,” tambah Pep dilansir Sportfeat dari laman stadiumastro.
Pep seperti paham betul apa yang dirasakan anak asuhnya saat ini.
Pep juga menyayangkan jika perang benar-benar terjadi.
“Apa yang Anda akan lakukan jika seseorang di luar negeri menyerang Inggris?”
“Begitulah perasaannya (Zinchenko), apa yang terjadi di Yugoslavia.”
Pep juga menyayangkan peperangan masih saja terjadi.
Pep menganggap jika perang hanya menyebabkan banyak orang yang tidak bersalah mati sia-sia.
Baca Juga: Demi Capai Targetnya, Miguel Oliveira Bakal Terapkan Strategi Ini di MotoGP 2022
“Sangat disayangkan ada banyak perang di dunia, banyak orang tidak bersalah mati ketika mereka ingin hidup dengan damai,” imbuhnya.
“Selalu orang tidak bersalah membayar harga yang mengerikan dari keputusan satu atau dua orang.”
“Kita seperti tidak belajar apa yang terjadi di masa lalu.”
“Saat ini ada Suriah, dan masih banyak tempat lainnya, pada akhirnya yang kuat selalu membunuh yang lemah,” imbuh mantan pelatih Barcelona itu.
Baca Juga: Pol Espargaro Santai meski Masa Depannya di Repsol Honda Masih Abu-abu
Terlepas dari itu, Manchester City saat ini masih berjuang untuk mempertahankan gelarnya.
The Citizen saat ini masih bertengger di posisi pertama dengan koleksi 63 poin.
Liverpool menjadi pesaing terdekat mereka dengan hanya terpaut 3 poin.