SportFEAT.COM - Pebulu tangkis Ukraina Anastasiya Prozorova dan Artem Pochtarov menceritakan pengalaman invasi Rusia atas negaranya.
Sepekan belakangan dunia internasional diramaikan dengan kabar invasi Rusia ke Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengumumkan operasi militer ke Ukraina untuk mendukung kemerdekaan Donesk dan Lunghask.
Operasi militer yang dilakukan Rusia yang berdampak ke semua lini termasuk olahraga khususnya badminton.
Pebulu tangkis Ukraina pun menceritakan pengalaman yang dilalui mereka karena invasi militer Negeri Beruang Putih.
Salah satunya pemain spesialis ganda Anastasiya Prozorova.
Prozorova yang kebetulan tengah mengikuti Uganda International 2022, menerima pesan singkat dari ibunya terkait suasana di Ukraina.
"Sejak hari pertama (invasi militer Rusia), saya selalu memantau berita dan selalu menghubungi kedua orangtua saya dan mencoba menyemangati adik laki-laki saya," kata Prozorova.
Baca Juga: German Open 2022 - Ganda Putra Nomor Satu Malaysia Incar Gelar, Fajar/Rian Harus Waspada
"Namun, saya tidak kuat dan menangis. Saya tidak bisa bermain karena terlalu stres memikirkan hal ini," timpalnya dalam Badminton Europe.
Prozorova sendiri memutuskan untuk tetap mengungsi lantaran ia langsung bersiap tampil di German Open 2022.
"Sangat tidak mungkin untuk pulang ke rumah," katanya.
"Kami akan terbang ke Milan, besok," tutupnya.
Baca Juga: Efek Ukraina Diserang, BWF Tangguhkan Atlet dari Rusia dan Belarusia
Dalam laporan yang diterima SportFeat, Prozorova saat ini telah berada di Milan untuk melanjutkan persiapan.
Sementara itu, atlet tunggal putra Ukraina Artem Pochtarov juga menceritakan hal yang sama.
Pochtarov yang kebetulan berada di Ukraina mengakui bahwa saat ini ia mulai merasa khawatir dengan situasi mengcekam di Tanah Airnya.
Pemain ranking 114 dunia itu mendapat kabar tersebut setelah terbangun dari tidurnya.
"Artem, sudah dimulai," tutur Artem, menirukan ucapan temannya di ujung telepon.
"Saya tetap bertahan di rumah dan menolak meninggalkan kota ini. Berkendara di malam hari pun sangat berbahaya," kata Pochtarov.
"Jadi kami tetap bertahan, tidak tidur, saling berjaga-jaga, dan tinggal di ruang bawah tanah.
"Sempat ada niat bergabung dengan Armada Pertahanan Teritorial Ukraina," lanjutnya.
"Sampai sekarang pun masih menimbang-nimbang, karena saya tidak memiliki kemampuan maupun pengetahuan militer," tambahnya.
Baca Juga: Reaksi Ganda Putri Nomor 1 Malaysia soal Penunjukan Lee Meng Yean sebagai Pelatih