Itu berasal dari protes para pabrikan lain yang kesulitan untuk terus mengikuti inovasi Ducati yang terbilang memakan biaya yang tidak sedikit.
Sehingga keputusan Bagnaia ganti mesin memang mengundang tanda tanya.
"Ini benar-benar mengesalkan, karena yang kami beri ke Pecco itu spek-nya berbeda," kata Tardozzi.
"Sebagai pembalap dia berhak menentukan spek yang sesuai dengan gaya balapnya."
"Dan spek yang itu sesuai dengan gaya balap Pecco dan Jack."
"Kami tahu pabrikan lain pun ada yang bawa spek lain saat tes Sepang."
"Tapi mengapa tidak ada yang bergosip tentang mereka, dan bertanya "Marc pakai spek apa ya, atau rider lain pakai apa?"
"Kami senang dengan pilihan pembalap kami. Dan kami sudah memberi pembalap kami paket terbaik," katanya.
Sementara itu Bagnaia sendiri mengklaim bahwa keinginannya memakai spek GP21 tidak lepas dari diskusi dengan para kru-nya.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2022 - Juara Bertahan di Sirkuit Losail, Maverick Vinales Justru Merasa Jadi Rookie
Keputusannya diambil setelah menjalani tes pramusim di Mandalika pada awal Februari lalu.
Bagnaia mengatakan bahwa spek yang ia minta merupakan kombinasi GP21 dan GP22.
"Kami sebenarnya menggunakan paket terbaik, dan keputusan dibuat setelah tes pramusim di Mandalika," ungkap Bagnaia.
"Saya pikir ini lebih baik daripada yang kami pakai di akhir 2021."
"Ini adalah spek campuran, bahkan bukan yang kami pakai di tes Jerez, Sepang atau Mandalika."
"Spek ini lebih komplit," kata Bagnaia.
Bagnaia sendiri juga sedikit kesal karena keputusannya jadi bahan gosip.
"Tidak ada yang berbicara tentang mesin yang dipilih rival kami," kata Bagnaia.
"Tapi kalau Ducati, semua orang langsung khawatir (takut dicurangi)," ucapnya.
Baca Juga: MotoGP Qatar 2022 - Marc Marquez Akhirnya Bongkar Penyebab Sering Kesulitan Menang di Sirkuit Losail