SportFEAT.com - Pengamat MotoGP Dennis Noyes mengungkap sisi kesalahan Pol Espargaro yang membuatnya gagal juara di MotoGP Qatar 2022 dengan dramatis.
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro harus rela kehilangan peluang besar di depan mata pada MotoGP Qatar 2022.
Pol Espargaro gagal juara di MotoGP Qatar 2022 meski memimpin balapan di sepanjang sesi race.
Kegagalan dramatis Pol Espargaro dalam memenangi MotoGP Qatar 2022 terjadi di 3 lap terakhir.
Baca Juga: Dipuji Balapan Cerdas oleh Bos Honda, Marc Marquez Diduga Masih Sembunyikan Rasa Sakit
Kala itu Pol Espargaro yang berada di posisi terdepan telah kehabisan ban dan bahan bakar.
Sementara Enea Bastianini (Gresini Ducati) yang berada di posisi kedua semakin memangkas jarak.
Margin waktu terus berkurang antara dua pembalap tersebut.
Dari yang sebelumnya satu detik, terus berubah hingga cuma 0,3 detik saja.
Puncaknya di 2 lap terakhir, Enea Bastianini sukses menyalip Pol Espargaro.
Baca Juga: Protes ke Ducati, Francesco Bagnaia Cemburu Ada Perbedaan Perlakuan di Paddock Enea Bastianini
Yang membuat lebih malang, Pol Espargaro sempat justru melebar jauh ketika hendak menyalip kembali Bastianini.
Akibatnya, dia juga tersalip Brad Binder (KTM Red Bull) dan melorot ke posisi ketiga.
Beruntung di posisi ketiga ini Pol Espargaro masih bisa bertahan meski terus diintai sang kakak Aleix Epsargro (Aprilia) yang berada di posisi keempat.
Baca Juga: Adik Valentino Rossi Merasa MotoGP Qatar 2022 Adalah Momen Terburuk dalam Kariernya
Pol Espargaro akhirnya meraih podium ketiga.
Meski gagal juara, Espargaro tetap mensyukuri hal tersebut dan mengakui dia terlalu bernafsu sejak awal race sehingga menyebabkan ban cepat aus.
Namun demikian, dalam pengamatan Dennis Noyes, kesalahan Pol Espargaro tak cuma itu.
Pengamat sekaligus jurnasli kondang itu menilai bahwa kesalahan Pol yang paling fatal adalah pada saat tersalip Bastianini.
Baca Juga: Bukan Cuma Jojo, Ratu Bulu Tangkis Thailand Juga Terancam Absen di All England Open 2022
"Kesalahan yang saya lihat pada Pol adalah dimulai ketika Bastianini telah menyalipnya dengan kecepatan yang cuma berselisih 0,3 detik per putaran," kata Dennis Noyes dikutip Sportfeat dari Motosan.es.
"Saat pembalap menyalipmu seperti ini, seharusnya jangan melawannya."
"Anda tidak bisa bertarung dengan pembalap yang sudah memangkas jarak hingga 0,3 detik saat balapan masih beberapa lap."
Baca Juga: German Open 2022 - Belum Juga Tanding, China Sudah Segel Satu Tiket Final di Sektor Ini
"Jadi dia di sana mempercepat pengereman dan bertahan begitu lama hingga dia melaju."
"Dan dia kehilangan dua posisi langsung," kata Noyes.
Noyes menilai seharusnya Pol Espargaro lebih sabar dalam situasi itu.
Baca Juga: German Open 2022 - Bulu Tangkis China is Back! 8 Wakil Negeri Tirai Bambu Mentas di Semifinal!
Apalagi balapan masih tersisa dua lap.
"Saya pikir di situlah di mengacu karena tidak bisa finis runner-up dan menyalip balik Bastianini," kata Noyes.
"Dia tahu dia tidak bisa melawan Bastianini yang sudah berselisih cuma 0,3 detik dan bersemangat."
Baca Juga: Rekap German Open 2022 - Adnan/Mychelle dan Rinov/Pitha Ambyar, Indonesia Tanpa Wakil di Semifinal!
"Dia bisa saja bertahan di belakangnya dulu, mencoba memahami situasi dan melihat apakah itu bisa membantunya."
"Coba bertahan hingga lap terakhir dan melihat kesempatan apakah bisa menyalip balik di sektor terakhir," kata Noyes lagi.