Find Us On Social Media :

MotoGP Indonesia 2022 - Sederet Faktor yang Bikin Sistem Inovasi Ducati Ini Ditentang Yamaha dan Pabrikan Lain

Francesco Bagnaia diunggulkan untuk menjuarai MotoGP Mandalika atau MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika

SportFEAT.com - Yamaha dan empat tim pabrikan lainnya di MotoGP menentang keras pengembangan sistem ride-height device inovasi Ducati.

Keputusan tentang masa depan pengembangan perangkat ride-height inovasi Ducati disebut bakal segera diambil sebelum MotoGP Indonesia 2022 berakhir.

Artinya, pekan ini, nasib pengembangan ride-height device inovasi Ducati bakal segera terjawab.

Perangkat ride-height device berkembang setelah Ducati memelopori teknologi anti-wheelie sejak diperkenalkannya sistem holeshot belakang pada awal 2019 lalu.

Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Malangnya Alex Rins, Banyak Tertimpa Cobaan di Mandalika

Perangkat tersebut membuat para pembalap terbantu dalam start balapan.

Perangkat ini sebenarnya juga diadopsi tim lain, bahkan 5 tim pabrikan MotoGP lainnya telah mengembangkan versi mereka sendiri.

Namun demikian, inovasi Ducati semakin berlanjut.

Tim Merah Borgo Panigale semakin mengembangkan perangkat tersebut menjadi full ride-height selama musim dingin lalu.

Bukannya mendapat sambutan hangat, langkah Ducati mendapat penentangan dari tim-tim pabrikan lain termasuk Yamaha.

Baca Juga: All England Open 2022 - Baru Debut Langsung ke Final, Bagas/Fikri Jadi Momok Baru Minions

Managing Director Yamaha, Lin Jarvis menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat tim-tim lain tidak setuju pengembangan sistem perangkat tersebut.

Jarvis mengatakan, pengembangan yang dilakukan Ducati sudah terlampau jauh.

"Lima dari enam pabrikan sangat setuju dalam masalah ini dengan perangkat ketinggian pengendaraan," kata Jarvis kepada Speedweek.com.

Baca Juga: Hasil All England Open 2022 - Bagas/Fikri Tampil Beringas, Marcus/Kevin Jadi Korban Keganasan Selanjutnya

"Ducati adalah pabrikan yang telah menggunakan perangkat front ride height musim ini."

"Semua (tim selain Ducati) setuju untuk tidak menggunakan sistem ini," lanjutnya.

Pria asal Inggris itu menjelaskan beberapa faktor penyebab banyaknya pabrikan lain yang menentang pengembangan sistem tersebut.

Hal itu tidak lepas dari ketiga hal ini: peningkatan kecepatan tertinggi, biaya pengembangan yang tidak murah dan keselamatan pembalap.

Baca Juga: MotoGP Indonesia 2022 - Bahagianya Fabio Quartararo Bawa Yamaha Kembali Terdepan, Kesalahan Dibayar Tuntas

Keselamatan pembalap yang dimaksud berhubungan dalam hal kontrol tambahan yang diperlukan pada setang yang sudah penuh sesak."Dan apakah ride-height device benar-benar membuat pertunjukan lebih baik? Saya meragukannya," kata Jarvis.

"Ini malah membuat semakin rumit. Lebih banyak hal bisa salah, lebih banyak perangkat harus dioperasikan oleh pembalap.""Untuk alasan keamanan, pengurangan kecepatan dan biaya, kami tidak mendukung perangkat baru," kata dia lagi.