Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Trofi MotoGP Indonesia 2022 Memiliki Makna Seperti Ini
"Saya pikir saya merasa lebih baik dari itu, tapi ya, ketika hujan turun, saya tidak bisa melihat apa-apa.
Pol Espargaro juga menambahkan bahwa penglihatannya terganggu dengan semprotan air hujan yang menggenan di lintasan Mandalika.
"Visor (helm) saya menjadi sangat kotor dari lintasan. Ditambah hujan saya tidak bisa mengikuti racing line. Saya tidak tahu tikungan di mana," ujar Pol.
"Saya hanya mengikuti lampu merah (dari motor) Pecco (Francesco Bagnaia). Begitu Pecco melebar, dan saya menyalipnya, saya benar-benar sendirian.
Lebih jauh, pembalap asal Catalan itu menyebut bahwa MotoGP Indonesia 2022 seperti perlombaan bertahan hidup.
"Saya berada di grup dari P8 sampai P13, dan saat itu saya menabrak kerb di tikungan cepat. Saya tidak tahu (ada kerb), saya sudah berada di kerb.
"Saya hampir jatuh. IItuadalah lomba bertahan hidup. Karena saya sangat sulit untuk memahami di mana saya berada di trek dan begitu banyak air.
"Jadi itu sangat sulit.”