Baca Juga: Swiss Open 2022 - China Dipastikan Pulang Tanpa Gelar, Ternyata Ini Biang Keroknya!
"Dalam setiap situasi saya mencoba mengeluarkan yang terbaik," kata Quartararo.
"Ketika saya berada di urutan kelima, saya tidak tahu bahwa saya bisa lebih cepat."
"Saya perlu waktu untuk menyadari jika saya benar-benar mampu melaju lebih kencang dan saya sudah cukup cepat," lanjut dia.
"Saya naik di posisi kelima dan memiliki sedikit margin. Itu posisi yang sangat bagus, posisi kelima."
Meski puas dengan hasil, Quartararo merasa bisa memberikan penampilan lebih baik lagi.
“Namun, saya merasa masih bisa sedikit lebih cepat, pengereman misalnya, sangat bagus. Sejujurnya, sudah lama saya tidak merasakan ini di motor saat hujan," ungkap Quartararo.
"Pada 2019, kami tidak balapan di trek basah, tetapi saya selalu tembus 10 besar dalam latihan.
"Tahun lalu dan musim sebelumnya saya tidak kemana-mana, bahkan dalam wet race tidak menghasilkan apa-apa.
"Saya naik podium di Le Mans 2021, tetapi itu lebih karena dengan ban slick saya sudah berhasil membangun jarak 10 detik di depan yang lainnya," lanjutnya.
Pembalap 21 tahun itu menjelaskan bahwa rahasia performa apik yang didapatkannya berasal dari daya cengkeram ban yang bagus.
Baca Juga: Rekap Swiss Open 2022 - Termasuk Praveen/Melati, 3 Wakil Indonesia Angkat Koper Lebih Cepat
“Di sini (Sirkuita Mandalika) benar-benar basah dan Yamaha M1 memiliki daya cengkeram (grip) yang cukup bagus untuk membantu saya menghadapi kondisi sulit ini,” tutur dia.
"Anda juga perlu sedikit keberuntungan. Biasanya tak ada banyak grip saat hujan, tetapi di sini ada. Kami telah memakai pengaturan yang berbeda sejak Austin (GP Amerika 2021), benar-benar berbeda.
"Itu sudah lebih baik. Sekarang kami menyesuaikan beberapa hal kecil dan sangat membantu, terutama dalam kombinasi dengan grip yang kami miliki di sini."