Find Us On Social Media :

Pol Espargaro Sentil Keberanian Marc Marquez Ibarat 2 Sisi Mata Pisau

Aksi pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro dalam balapan MotoGP Indonesia 2022 di Sirkuit Mandalika, Minggu (20/3/2022)

SportFEAT.com - Pol Espargaro mengulas dua sisi mata pisau dari keberanian Marc Marquez yang sering nekat ambil risiko tinggi pada balapan MotoGP.

Pol Espargaro turut prihatin dengan keadaan Marc Marquez yang harus kembali didera diplopia.

Pol Espargaro pun lagi-lagi harus rela balapan tanpa Marc Marquez pada MotoGP Argentina 2022 pekan ini.

Padahal, kedatangan Pol Espargaro bergabung di Repsol Honda sejatinya adalah untuk merasakan kesempatan balapan bersama juara dunia 8 kali itu sebanyak mungkin.

Baca Juga: Meski Sembuh, Keperkasaan Marc Marquez Diyakini Akan Segera Tamat di MotoGP

Pol Espargaro menerima tawaran ke Repsol Honda sejak tahun lalu karena Marc Marquez.

Rasa penasaran yang besar tentang rahasia kemenangan Marquez menjadi magnet bagi Pol Espargaro mau bergabung ke tim pabrikan berlogo sayap tunggal tersebut.

"Saya terpacu melawan Marc sepanjang karier saya. Itu adalah alasan saya mau meninggalkan KTM," aku Pol Espargaro dikutip Sportfeat dari Speedweek, Rabu (30/3/2022).

"Saya punya kesempatan satu tim bersama Marc Marquez, pembalap terbaik di dunia."

"Dan saya ingin membandingkan diri saya ketika berada di sampingnya," kata dia.

Baca Juga: Bukti Flandy Limpele Punya Program Latihan Fisik yang Keras, Ganda Campuran Indonesia Harus Siap

"Saya ingin melihat apa yang dia lakukan, mengapa dia bisa lebih cepat dari saya. Inilah pertanyaan yang terkadang sampai bikin saya begadang memikirkannya," ujar Pol.

Sayangnya, kesempatan Pol untuk berkarier bersama Marquez, banyak mendapat rintangan.

Beberapa kali Marquez absen membuat Pol Espargaro kurang bisa merasakan level persaingan mereka seimbang.

Baca Juga: Andrea Dovizioso Bongkar Satu Sosok Penting di Balik Performa Mengerikan Enea Bastianini

Apalagi jika Marquez dalam keadaan cedera.

Namun demikian, justru dari kondisi Marquez itulah, Pol Espargaro kini menemukan jawaban yang jadi pertanyaan besarnya selama ini.

Sebagai rekan setim di Repsol Honda, Pol Espargaro mulai mengenali sifat dan perilaku Marc Marquez.

Dari sekian sifat Marc Marquez, Pol Espargaro menyoroti satu kebiasaan pembalap 29 tahun itu yang sering mengundang pujian namun sekaligus juga melahirkan bencana.

Baca Juga: Dulu Sering Dicibir, Kini Rookie Lompat Kelas Bikin Kagum Bos RNF Yamaha

Hal tersebut berkaitan dengan seringnya Marc Marquez mengambil risiko tinggi saat balapan di MotoGP.

Termasuk insiden kecelakaan Marc Marquez baru-baru ini di Sirkuit Mandalika saat MotoGP Indonesia 2022.

Memang kecelakaan Marquez tersebut juga dikaitkan dengan perubahan jenis ban Michelin yang sampai saat ini masih jadi pedebatan.

Baca Juga: Bos Honda Makin Ngamuk, Kali Ini Tersinggung dengan Pernyataan Menohok Michelin

Namun Pol Espargaro sendiri menyebut bahwa Marquez memang tergolong pembalap yang berani ambil risiko di lintasan, meski posisinya tidak nyaman sekalipun.

Keberanian Marquez mengambil risiko seperti itu, ibarat dua sisi mata pisau.

Pol Espargaro setuju bahwa risiko memang jadi pilihan dan makanan sehari-hari bagi seorang pembalap.

Namun ia juga mennyadari bahwa seringnya Marquez terlampau nekat hingga mengalami insiden tidak terduga akibat rela menanggung risiko tersebut.

Baca Juga: Orleans Masters 2022 - Motif Terselubung Christian Adinata Kejar Peringkat

"Balapan dengan dia, sama saja meningkatkan standari saya setinggi mungkin," kata Pol.

"Tekniknya istimewa, dia bisa mendapatkan hasil maksimal dari situasi yang sangat sangat lemah sekalipun. Itulah yang mengejutkan saya."

"Ketika Anda berpikir itu tidak mungkin karena motor tidak bisa melakukannya, dia ada di sana dan menemukan jalan."

Baca Juga: Ditinggal Saat Sedang Naik-naiknya, Ganda Putra Malaysia Dapat Pesan Penting dari Flandy Limpele

"Jelas itu bisa berbahaya dan berisiko, tapi dia berani mengambil risiko itu."

"Kadang saya pun berusaha mengambil risiko serupa, tapi saya kesulitan karena terlalu banyak berpikir akibatnya."

"Sedangkan dia, sepertinya dia tidak terlalu banyak memikirkannya. Itu baik, tapi pada saat yang sama itu juga yang menyebabkan dia berulang kali jatuh," ucap Pol Espargaro.