Find Us On Social Media :

China Melemah, Malaysia Lebih Takut Hadapi Indonesia di Thomas Cup 2022

Foto bersama skuad putra Indonesia pada Thomas Cup 2020.

SportFEAT.com - Bulu tangkis Malaysia mengakui bahwa mereka mewaspadai Indonesia di Thomas Cup 2022 daripada tim China yang belakangan menurun.

Indonesia jauh lebih diwaspadai oleh Malaysia di Thomas Cup 2022 daripada tim China yang biasanya dikenal sebagai raksasa bulu tangkis dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Itu tidak lepas dari fakta menurunnya kekuatan tim China saat ini.

Termasuk skandal 2 ganda putra terbaik China yang tersandung kasus match fixing dan berjudi.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Gara-gara Main Sabun, China Makin Krisis Ganda Putra! 2 Pasangan Terbaik Diganjar Hukuman BWF

Melemahnya tim China memang mulai merasuk ke sektor tunggal putra hingga ganda putra mereka.

Membuat skuad Tembok Raksasa China kini tidak lagi ditakuti jelang Thomas Cup 2022.

Malaysia sendiri terakhir kali juara Thomas Cup pada 1992. Mereka sangat berambisi ingin merebut trofi Piala Thomas tahun ini dari Indonesia.

Tetapi, Malaysia sangat berharap dengan hasil undian yang menguntungkan di Thomas Cup 2022.

Skuad Negeri Jiran ingin terhindar dari Indonesia pada babak awal penyisihan grup.

Baca Juga: Jadwal Orleans Masters 2022 - Tersisa 4 Wakil Indonesia, Putri KW Masih Bertahan

Atau dengan kata lain, Malaysia sangat tidak ingin bertemu Indonesia dalam satu grup demi memperbesar peluang mereka lolos ke final.

Selain karena Indonesia merupakan juara bertahan, faktor lain yang menghantui Malaysia dalam menghadapi Indonesia adalah rekor pertemuan yang buruk.

Rekam jejak yang tidak begitu bagus mebuat Malaysia seakan minder jika harus berhadapan dengan Indonesia di babak awal Thomas Cup 2022.

Baca Juga: MotoGP Argentina 2022 - Susul Marc Marquez, Honda Kembali Ditinggal Satu Pembalap Andalannya!

Dalam 18 kali pertemuan di Thomas Cup, Malaysia sudah menelan kekalahan dari Indonesia sebanyak 13 kali.

Termasuk pada 2 edisi terakhir Thomas Cup, 2018 dan 2020, di mana Malaysia gagal naik podium usai dikalahkan Indonesia di babak 8 besar.

"Sulit mengatakan siapa yang ingin kami lawan (di penyisihan grup) karena pengundian akan dilakukan sesuai dengan peringkat tim dunia," ujar Sekretaris Jenderal BAM, Kenny Goh, dikutip Sportfeat dari New Straits Times, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga: Malaysia Kelimpungan Cari Pengganti Flandy Limpele, Ganda Putra Negeri Jiran Terombang-ambing

"Di atas kertas, bagaimanapun, kita bisa lihat bahwa Indonesia dan Jepang tidak diragukan lagi adalah tim terkuat."

"Dan para pemain mereka juga bermain dengan baik," ujarnya.

Selain Indonesia, Malaysia memang memiliki rekor buruk dalam beberapa tahun terakhir dengan Jepang.

Di edisi 2020 kemarin, Malaysia kalah 1-4 dari Jepang di penyisihan grup. Tapi masih selamat berkat jadi runner-up grup sebelum kalah di 8 besar dari indonesia.

Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Malaysia Akui Masih Tertekan Meski Sudah Hengkang dari Pelatnas BAM

Tim putra Malaysia sebenarnya baru saja mengenyam gelar juara dari ajang beregu di Kejuaraan Beregu Asia 2022 kemarin.

Saat itu di final, Malaysia mengalahkan Indonesia 3-0.

Tetapi masalahnya, skuad yang dikirim Indonesia di turnamen itu adalah para pemain pelapis.

Sementara tim Malaysia tampil dengan pemain utama.

Malaysia pun kini menyadari bahwa meski mereka juara beregu Asia, persaingan di Thomas Cup 2022 akan sangat berbeda.

Baca Juga: Legenda MotoGP Peringatkan Marc Marquez Harus Tahu Batas Risiko: Jika Tidak, Karier Tamat

"Kami mungkin juara beregu Asia, tapi kami melihat Thomas Cup 2022 dengan cara berbeda," ucap Kenny Goh.

"Dan para pemain kami bekerja keras untuk mewujudkannya," imbuhnya.

Kekuatan tim putra Indonesia memang semakin kuat setelah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri juara All England 2022.

Melesatnya Bagas/Fikri seolah semakin memberi Indonesia banyak pilihan dalam melancarkan strategi karena memiliki stok ganda putra yang tak pernah habis.

Keberhasilan Jonatan Christie dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juara di Swiss Open 2022 lalu juga semakin memupuk rasa percaya diri tim putra Indonesia untuk mempertahankan gelar Thomas Cup.

Baca Juga: Francesco Bagnaia 2 Kali Ambyar di Awal Musim, Efek Tanpa Valentino Rossi?

Di sisi lain, meski China melemah, Malaysia tidak memungkiri adanya kejutan dari mereka atau mungkin tim-tim lain.

"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan tim lain muncul dengan skuad yang kuat juga," ucap Kenny Goh.

"China juga tetap tidak bisa diabaikan meski mereka lebih banyak menurunkan pemain muda."

"Kami tetap berusaha optimistis punya peluang bagus memenangkan Piala Thomas, dan kami akan mengirimkan pemain terbaik kami," kata dia.

Malaysia terakhir kali juara Thomas Cup pada 1992.

Thomas Cup 2022 rencananya akan digelar pada 8-15 Mei 2022 di Bangkok, Thailand.

Indonesia diprediksi menurunkan skuad terbaik, kemungkinan besar Bagas/Fikri masuk ke dalam skuad tim tahun ini.