Find Us On Social Media :

Adik Valentino Rossi Masih Kesulitan dengan Ducati, Bahkan di Trek Lurus

Dikemas dalam kondisi basah, Luca Marini mungkin harus membuang baju balap dan sarung tangannya di MotoGP Argentina 2022

SportFEAT.com - Pembalap VR46, Luca Marini masih heran dengan dirinya yang belum bisa beradaptasi dengan Ducati. Bahkan ia lemah di trek lurus yang seharisnya jadi keunggulan Ducati.

Hingga memasuki musim kedua dengan tunggangan Desmosedici GP Ducati, Luca Marini masih menemui berbagai kesulitan.

Di MotoGP 2022, Luca Marini belum mampu memaksimalkan bakatnya untuk menaklukkan Desmosedico GP milik pabrikan Italia itu.

Runner-up Moto2 2019 itu masih terseok-seok saat balapan, seringkali Marini tercecer di barisan belakang.

Baca Juga: Marc Marquez Disebut Tetap Sulit Menang Meski Tampil Luar BIasa di Seri Comeback

Baca Juga: Rumor MotoGP - Jack Miller Tergusur, Ducati Justru Lebih Pilih Jorge Martin daripada Enea Bastianini

Yang membuat lebih miris, kesulitan yang dialami Marini itu bahkan dia rasakan ketika mengarungi trek lurus.

Padahal Ducati sangat dikenal andal di trek lurus.

"Saya selalu kurang akselerasi dan kecepatan dalam trek lurus dibandingkan dengan pembalap Ducati lainnya," keluh Luca Marini dikutip Sportfeat dari Paddock GP.

Kesulitan yang dialami Marini seolah mengingatkan kembali memori pahit sang kakak, Valentino Rossi saat berseragam Ducati.

Baca Juga: Johann Zarco Sebut Ducati Gila: Motor Kompetitif tapi Sulit Dikendalikan

Pada musim 2011-2012, The Doctor juga belum mampu menguasai laju Desmosedici GP dan sama sekali belum pernah juara di tim Merah Borgo Panigale.

"Kami perlu menganalisis dan memahami dengan tepat apa alasannya," kata Marini.

"Itu adalah masalah utama saya, dan sisanya hanyalah konsekuensi (akibat kesulitan itu)," ujar dia.

Baca Juga: Hasil Korea Masters 2022 - Rinov/Pitha Kandas dari Wakil Racikan Baru China, Ganda Campuran Indonesia Habis

Pada MotoGP Americas 2022 yang berlangsung pekan lalu, Luca Marini harus puas finis di posisi ke-17.

Gap waktunya cukup jauh, mencpaai 29,6 detik dari sang juara, Enea Bastinini (Gresini) yang justru memakai mesin lawas Desmosedici GP21.

Baca Juga: Mantan Manajer Valentino Rossi Sebut Enea Bastianini Adalah Perpaduan dari 3 Pembalap Top MotoGP

"Di balapan saat itu, di pergumulan lap pertama, saya memotong sektor antara tikungan 2 dan 3," jelasnya.

"Saya melambat agar tidak terkena  penalti tapi kemudian saya tidak bisa kembali dari grup. Sayang sekali," katanya.

"Sekarang saya tidak sabar untuk kembali bekerja di Eropa,” tutupnya bersiap menuju MotoGP Portugal 2022 pekan depan.