Find Us On Social Media :

Pol Espargaro Akhirnya Akui Ada Tekanan Besar Jadi Pembalap Repsol Honda

Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro.

Pencapaian itu sangat buruk jika dibandingkan dengan Marc Marquez

Marquez yang sempat berada paling belakang menampilkan aksi comeback hingga menempati posisi ke-6.

Pol Espargaro mengaku memperkuat tim sebesar Repsol Honda memiliki tekanan yang besar baik dari dalam maupun luar paddock.

Baca Juga: Thomas Cup 2022 - Lee Zii Jia Justru Enggan Pasang Target Tinggi untuk Malaysia

Pembalap asal Spanyol itu menyebut ada dua tekanan yang sedang ia rasakan yang menyebabkan dirinya masih underperform.

“Di sini, ada banyak tekanan, yang pertama, Anda harus mendapatkan hasil yang baik, Anda harus cepat, Anda harus menujukan bahwa Anda Layak,” kata Espargaro dikutip Sportfeat dari Paddock-GP.com.

Dengan berada satu tim bersama pembalap yang sudah banyak menjuarai balapan dan dengan 8 kali gelar membuat satu kursi lagi di Repsol Honda setidaknya memiliki standar seperti Marc Marquez.

“Yang kedua adalah apa yang tidak dimiliki olahraga lain, yaitu mempertaruhkan hidup Anda,” imbuh Espargaro.

Baca Juga: Final Korea Masters 2022 Didominasi 2 Negara, Jepang Nyempil

Pembalap MotoGP sebelum memulai kariernya pasti telah mempersiapkan segala konsekuensi yang bisa terjadi.

Mengendarai motor dengan kecepatan kurang lebih 300 km/jam tentu membuat nyawa sang pembalap menjadi taruhan.

Pol Espargaro menambahkan jika ia menampilkan balapan yang yang tidak berjalan baik membuat kehidupannya sedikit stres.

Baca Juga: Tanggapan PBSI Soal Keputusan Taufik Hidayat yang Mundur dari Jabatan Staf Ahli Binpres 

“Ketika saya tidak memiliki balapan yang baik, saya seperti tidak memiliki hak untuk menikmati hidup saya, privasi saya, kehidupan sosial saya, dan teman-teman saya.”

“Saya sangat menuntut diri saya sendiri, dan ketika saya gagal, seringkali saya tidak dapat memanfaatkan semua yang diberikan kehidupan kepada saya.”

“Daya saing dan kecemasan ini karena tidak melakukannnya dengan baik, dan sangat sulit untuk dikelola,” tambah Espargaro.