Find Us On Social Media :

Kejuaraan Asia 2022 - Tidak Terdaftar dalam Skuad, Pemain Ranking 65 Dunia Ini Sebut BAM Tidak Adil

Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Soong Joo Ven.

"Keputusan seleksi BAM yang tidak masuk akal telah mempengaruhi mata pencaharian saya."

"Mengapa? Itu karena sponsor saya saat ini dan calon sponsor di masa depan akan mengharapkan saya untuk naik peringkat dunia dan mewakili negara dalam acara-acara besar," kesal Joo Ven.

Baca Juga: Rumor MotoGP - Jika Didepak dari Ducati, Jack Miller Bisa Jadi ke KTM

Dengan peringkat 65 dunia, nama Joo Ven saat ini masuk peringkat 4 besar di sektor tunggal putra Malaysia.

Selain Joo Ven, pebulu tangkis independen yang memiliki kualitas tak kalah mentereng adalah Cheam June Wei (67) bernasib sama.

BAM hanya memanggil dua nama pemain independen yaitu atas nama, Lee Zii Jia dan Liew Daren untuk memperkuat Malaysia di Thomas Cup 2022.

Alih-alih memanggil Joo Ven dan June Wei, BAM malah memutuskan menunjuk Sholeh Ali Sadikin (112), Leong Jun Hao (121), Ong Ken Yon (281), dan Shaqeem Eiman Shahyar (413).

"Selain pengecualian BAC, saya juga kesal karena tidak ada uji coba untuk memilih pemain terbaik untuk Piala Thomas," kata Joo Ven.

“Kami memiliki uji coba seleksi untuk Piala Thomas terakhir, dan akan adil jika mereka melakukannya lagi untuk edisi ini."

Baca Juga: Jadwal MotoGP Portugal 2022 - Mampukan Fabio Quartararo Pertahankan Gelar di Sirkuit Roller Coaster?

“Meskipun BAM memiliki hak untuk memilih pemain, badan nasional juga harus adil kepada pemain independen seperti saya dan June Wei karena peringkat kami lebih tinggi dari beberapa pemain nasional," terang Joo Ven

Meski sangat kecewa dengan keputusan BAM, Joo Ven mengaku tetap akan mendukung rekan-rekannya di dua turnamen besar yang akan datang.

"Namun, untuk meluruskan, saya tidak menentang mereka yang dipilih.

“Saya 100 persen di belakang tim nasional untuk Piala Thomas."

"Sebagian besar pemain adalah teman dan mantan rekan setim saya, dan saya berharap mereka melakukannya dengan baik.

"Dalam olahraga, itu semua tentang keadilan, kesenangan dan tantangan."

"Tapi ketika Anda menghilangkan keadilan dari olahraga, itu tidak lagi menyenangkan dan menantang," pungkasnya.

Baca Juga: Move On dari Yamaha, Maverick Vinales Sudah Nyetel Bareng Aprilia