Baca Juga: Maverick Vinales Ogah Lakukan Hal Ini Meski Kembali Jeblok di MotoGP Portugal 2022
Karakter sirkuit Portimao yang tak terlalu memakan grid belakang menjadi keuntungan tersendiri bagi rider berusia 23 tahun tersebut.
"Pada dasarnya, saya tidak pernah mengatakan motornya tidak berfungsi,” kata Quartararo.
“Motornya bekerja sedemikian rupa sehingga ketika tidak bekerja Anda tidak mungkin dapat memperjuangkan posisi seperti ini.
“Memang benar motor ini tertinggal jauh dalam hal kecepatan, tapi di trek ini saya merasa tidak buruk dengan kecepatan tertinggi.
Baca Juga: Manajer Honda Blak-blakan Tentang Biang Kerok Jebloknya Marc Marquez Dkk di MotoGP Portugal 2022
"Saat berada di tikungan terakhir, saya keluar dengan sangat cepat dan ketika keluar dari bukit saya berusaha untuk menahan motor agar tidak wheelie dan saya sangat kuat di sana.
“Saya pikir poin kunci bagi saya adalah sektor terakhir dan bagi saya itu adalah konsekuensi dari trek ini saya merasa jauh lebih baik. Tapi, tidak ada yang benar-benar berubah."
Di sisi lain, Fabio Quartararo tak bisa menyembunyikan emosi saat naik podium kemenangan di Portimao.
Hal ini wajar mengingat Quartararo terakhir kali menjadi juara adalah di perlombaan MotoGP Inggris 2021.
"Sudah cukup lama sejak saya meraih kemenangan, saya pikir kemenangan terakhir pada Agustus di Silverstone,” ujar Quartararo.
Baca Juga: Valentino Rossi Gagal Bersinar Bersama Ducati Gara-gara Casey Stoner, Gimana Ceritanya?
“Tetapi juga masa-masa sulit yang saya alami tahun ini. Itu waktu yang singkat, empat balapan, tetapi ketika Anda memenangi gelar, Anda selalu ingin bertarung lagi untuk itu....
“Tentu saja, ini jauh lebih menyenangkan, dan itulah mengapa saya menjadi sangat emosional.”